Anies Baswedan Tegaskan Tak Ada Utang Rp 50 Miliar: Perjanjiannya Jika menang Pilkada Uang Tak Dikembalikan

photo author
- Sabtu, 11 Februari 2023 | 11:36 WIB
Anies Baswedan bantah ada utang Rp 50 miliar. (Foto: instagram @aniesbaswedan)
Anies Baswedan bantah ada utang Rp 50 miliar. (Foto: instagram @aniesbaswedan)

HARIAN MERAPI-Anies Baswedan tegaskan tak ada utang Rp 50 miliar kepada Sandiaga Uno. Anies Baswedan menegaskan tak ada utang Rp 50 miliar diungkap dalam podcast bersama Merry Riana, Jumat (10/2/2023).

Anies Baswedan menjadi topik pebicaraan usai muncul isu dia berutang Rp 50 miliar kepada Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017 lalu.

Belakangan Sandiaga Uno merespons isu itu dengan mengatakan sudah mengikhlaskan setelah berbincang dengan kelurganya. Banyak pihak kemudian menunggu klarifikasi dari Anies Baswedan soal utang Rp 50 miliar.

"Pada masa kampanye (pilkada DKI) banyak sekali sumbangan. Banyak sekali, ada yang kami tahu dan tak tahu," ujarnya. Anies menjelaskan soal uang Rp 50 miliar itu.

Baca Juga: Verrell Bramasta anak Venna Melinda, artis yang mulai terjun ke politik, dari pemain sinetron hingga isu gay

"Ada pinjaman, tapi sebenarnya bukan pinjaman, tapi dukungan. Dukungan yang minta dicap sebagai utang, pinjaman untuk kampanye, untuk kebaikan. Bila ini berhasil, maka dicatat sebagai dukungan. Bila tak berhasil maka jadi utang yang harus dikembalikan," ujar Anies.

Dia menegaskan jika uang itu memang mengalir untuk dana kampanye. Namun ada perjanjian jika Anies-Sandi menang, maka uang itu tak dikembalikan.

"Uang itu bentuk dukungan. Yang menjamin pak Sandi. Ada pihak ketiga. Ada surat pernyataan utang, saya yang tanda tangan," jelasnya.

Dalam perjanjian itu, uang tak dikembalikan jika menang. "Apabila pilkada kalah, maka saya janji dan Pak Sandiaga Uno mengembalikan. Dan itu sudah selesai karena faktanya kita menang. Itulah yang terjadi. Maka begitu menang, semua selesai," jelasnya.

Baca Juga: PSS Sleman tatap laga melawan Persebaya pada BRI Liga 1 dengan percaya diri

Menurut Anies, perjanjian itu disebutnya bukan hal yang aneh. "Saya garis bawahi, kenapa kalau kalah malah bayar. Kalau kalah, saya akan di luar pemerintahan. Saya akan cari uang untuk kembalikan. Itu wajar. Kalau saya menang, saya tak mungkin cari uang di pemerintahan," ujarnya.

Dia mengatakan jika perjanjiam seperti itu bisa jadi acuan untuk kampanye di masa depan. "Jadi uang itu dipinjamkan untuk dukungan perubahan. Apa yang harus dikerjakan. Itu mindset baru. Semua ada dokumennya. Tidak ada sebuah utang yang hari ini harus dilunasi. Pilkada selesai, selesai. Mendukung untuk perubahan bukan untuk investasi," tandasnya.*

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Herbangun Pangarso Aji

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X