Cakupan Vaksinasi Anak Sekolah di Temanggung Dikebut, Dinkes Ungkap Masih Ada Orangtua yang Menolak

photo author
- Jumat, 3 Juni 2022 | 12:45 WIB
Vaksinasi terhadap anak terus dikebut di Temanggung. (Foto:  Arif Zaini Arrosyid)
Vaksinasi terhadap anak terus dikebut di Temanggung. (Foto: Arif Zaini Arrosyid)


TEMANGGUNG, harianmerapi.com - Capaian vaksinasi anak sekolah di Temanggung mencapai 97 persen.

Dinas Kesehatan kabupaten setempat berusaha meningkatkan capaian vaksinasi anak sekolah dengan memberi pemahaman manfaat pentingnya vaksinasi pada anak sekolah.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung dr Intan Pandanwangi mengatakan di antara penyebab vaksinasi belum mencapai target adalah masih adanya penolakkan dari beberapa pihak.

"Masih ada orang tua siswa yang melarang anaknya untuk mendapat vaksinasi. Dinas Kesehatan tidak bisa memaksa anak divaksin, sebab harus ada persetujuan dari orang tua siswa," kata dr Intan Pandanwangi, Jumat (3/6/2022).

Baca Juga: 90 Persen Lebih Calon Jamaah Haji Indonesia Telah Divaksinasi Covid-19 Dosis Lengkap, Ini Datanya

dr Intan Pandanwangi mengatakan mengatakan untuk vaksinasi anak di sekolah, ada program bulan imunisasi anak sekolah (BIAS), yang pada tahun 2022 dimulai Juni 2022.

Dikemukakan ada dua vaksinasi, measles rubella (MR) untuk menghindarkan anak dari risiko cacat hingga kematian, yang dikenal dengan BIAS MR, dan BIAS difteri tetanus (DT) untuk menghindari terhadap penyakit difteri dan tetanus.

Pihaknya mencatat, kata dr Intan, cakupan BIAS MR di 2021 mencappai 95,16 persen dari target 98 persen dan cakupan BIAS DT sebesar 97,52 persen dari target 98 persen.

"Kami mentarget cakupan 98 persen tercapai," kata dia.

Diterangkan kegiatan BIAS dikhususkan sebagai upaya dalam mengejar imunisasi dasar lengkap bagi anak-anak usia 12 hingga 59 bulan.

Baca Juga: Lansia Dianjurkan Rajin Berolahraga dan Skrining Kesehatan, Ini Pesan Menkes

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung Sri Hartat mengemukakan perlunya sosialisasi pentingnya imunisasi, baik MR maupun TD.

Diterangkan penyuntikan vaksin ini akan membantu tubuh mengenal dan membentuk kekebalan (antibodi), sehingga mampu melawan virus.

"Kami terus gencarkan pemahaman imunisasi dan memastikan vaksin yang digunakan halal. Pihak yang menolak imunisasi berpendapat ada permasalahan pada vaksin," kata dia.

Sementara itu dikatakan dr Intan, cakupan imunisasi dasar lengkap (IDL) untuk bayi telah mencapai 28,4 persen dari target target 31,7 persen. *

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Herbangun Pangarso Aji

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X