KULON PROGO, harianmerapi.com - Sejumlah guru honorer di Kulon Progo mendatangi kantor bupati setempat, Senin (14/2/2022).
Mewakili ratusan tenaga kependidikan yang tergabung dalam Forum Guru dan Tenaga Kependidikan Honorer Non Kategori Usia 35+ (FGTKHNK 35+) Kulon Progo, mereka menyampaikan keinginan untuk diangkat sebagai ASN tanpa tes karena telah mengabdi selama belasan tahun.
Koordinator Tenaga Kependidikan FGTKHNK 35+ Kulon Progo, Sri Yuli Suprihayati menyampaikan, para tenaga kependidikan ini sudah lama mengabdi di berbagai SD dan SMP di Kulon Progo namun hingga kini tidak pernah ada kejelasan nasib dan statusnya.
Baca Juga: Raperda Digodog DPRD Kulon Progo, Masyarakat Miskin Bisa Dapat Bantuan Hukum Secara Gratis
Karenanya, mereka berharap bisa diangkat menjadi ASN tanpa tes dan diakomodir melalui Keputusan Presiden.
"FGTKHNK 35+ Kulon Progo beranggotakan sekitar 350 orang bahkan lebih, terdiri dari tenaga administrasi, penjaga malam, satpam, tukang, operator hingga laboran," kata Sri Yuli, usai audiensi dengan bupati.
Ia menguraikan, masa pengabdian anggota FGTKHNK 35+ Kulon Progo berbeda-beda, antara tiga hingga 15 tahun.
Baca Juga: Kesetrum Aliran Listrik, Badan Warga Jatingaleh Semarang Melepuh di Teras Lantai 2
Tak hanya masa pengabdian, status para tenaga honorer ini juga berbeda, ada yang dikontrak resmi dari APBD, ada yang dikontrak dinas hingga dikontrak komite sekolah.
Selain itu, besaran honor yang diterima juga bervariasi antara Rp500.000 hingga Rp1 juta.
"Dengan honor tersebut, jam kerja kami bahkan melebihi tenaga ASN yang ada di sekolah," keluhnya.
Baca Juga: 2 Pelajar Tewas Saat Mandi di Bendungan Sungai Wareng Kalasan Sleman
Koordinator FGTKHNK 35+ Kulon Progo, Parman menambahkan, pihaknya sudah melakukan berbagai cara agar bisa diangkat sebagai ASN.
Termasuk sowan ke bupati dan DPRD agar bisa memberikan rekomendasi terhadap perjuangan mereka.
