JAKARTA, harianmerapi.com - Masyarakat diminta untuk terus bersikap waspada terhadap berbagai jenis varian baru Covid-19 yang saat ini terus bermutasi dan beradaptasi menyesuaikan diri.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Vaksinolog Dirga Sakti Rambe, di Jakarta, Selasa (14/9/2021) membenarkan adanya laporan di penelitian awal bahwa ada varian baru yang bernama Mu.
“Mengenai varian Mu memang ada laporan di penelitian awal. Artinya, penelitiannya masih kecil sekali. Di situ disimpulkan bahwa varian ini lebih kebal terhadap vaksin yang ada, lebih kebal terhadap anti bodi orang yang pernah sakit Covid-19,” kata Dirga dalam acara bertajuk “Percepatan Vaksinasi, Solusi Jitu Cegah Virus Baru”.
Baca Juga: Pelatih Baru KAI Bima Perkasa Datang November, Merupakan Pelatih Berpengalaman
Terkait dengan itu, pihaknya masih akan terus mempelajari perkembangan varian Mu tersebut, karena belum bisa menyimpulkan apakah varian tersebut tidak terpengaruh terhadap vaksin yang telah disediakan oleh pemerintah.
Lebih lanjut Dirga membeberkan varian Mu yang sebelumnya telah terdeteksi di Amerika Selatan, kemarin mulai terdeteksi ditemukan di Malaysia. Artinya, varian baru tersebut telah sampai ke dalam kawasan Asia Tenggara.
Melihat varian tersebut telah hadir di salah satu negara tetangga Indonesia, dia meminta pemerintah untuk dapat memperketat pintu masuk baik melalui jalur darat, laut maupun jalur udara untuk mencegah varian baru tersebut masuk ke Indonesia.
Selanjutnya, dia mengimbau masyarakat agar segera melakukan vaksinasi dan terus menerapkan protokol kesehatan agar dapat terlindung dari bahaya varian baru COVID-19. Dirga juga menyarankan, agar masyarakat tidak berkerumun di suatu tempat supaya tidak menyebabkan kasus positif kembali naik.
“Berkumpul atau datang berkerumun itu hanya untuk hal-hal yang esensial saja. Jangan kita kelewatan, nanti kasus naik lagi. Jangan sampai. Tidak ada yang mau PPKM jadi ketat sekali. Kita tidak ingin hidup kita sangat terbatas seperti itu. Oleh karena itu saat terkendali, kita jaga, hati- hati, kontrol diri, saling mengingatkan supaya tidak terjadi ledakkan kasus lagi,” ucap dia.*