Vaksinasi Jemput Bola di Temanggung, Petugas pun Kena Prank ODGJ

photo author
- Selasa, 7 September 2021 | 19:40 WIB
Ilustrasi - Vaksinator tengah mengukur dosis vaksin (ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi)
Ilustrasi - Vaksinator tengah mengukur dosis vaksin (ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi)

TEMANGGUNG, harianmerapi.com - Vaksinasi Covid-19 pada orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) penuh liku dan tidak jarang menggelikan yang mengundang tawa petugas. Seringkali petugas harus berkejaran karena ODGJ melarikan diri.

Harus cermat memeriksa kesehatan karena pura-pura sakit. Bahkan merayu agar mau di vaksin. Bahkan kadang petugas terkena 'Prank', sebelum nge-Prank ODGJ agar dapat di vaksinasi.

Seorang relawan Sujarwo berkisah saat vaksinasi ODGJ di suatu desa, ada petugas yang terkena prank ODGJ. Saat duduk untuk vaksinasi ODGJ mengatakan topi petugas kepolisian miring. Dengan sigap polisi yang dimaksudpun memegang topi yang dipakai untuk dibetulkan, namun begitu memegang topi ODGJ itu pun tertawa terkekeh.

Baca Juga: Mahasiswa Desain Produk UKDW Yogyakarta Terapkan Inovasi Alat Sterilisasi UV-C pada PT POS Indonesia Cilacap

"Pak Polisi kena prank, topinya gak miring sudah rapi," kisah Sujarwo sambil mengatakan melihat kejadian itu petugas lainnya pun menjadi tersenyum, Selasa (7/9/2021).

Dia mengatakan ODGJ juga terkadang kena prank petugas agar mau divaksinasi. Petugas terkadang terpaksa merayu, membohongi atau menipu. " Jika tidak seperti itu mereka tidak mau divaksin, kadang menangis bahkan melarikan diri," kata

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung Dwi Sukarmei mengemukakan tidak jarang petugas di lapangan berkejaran dengan ODGJ karena melarikan diri saat akan divaksinasi. Padahal sebelumnya telah mau di vaksin, ODGJ lari saat petugas bersiap menyuntik, meski ada pula yang melarikan diri begitu melihat petugas datang ke rumah.

Baca Juga: Sumur Tua Mau Dibinasakan karena Ada Penunggu Wanita Cantik

ODGJ kata dia, menjadi salah kelompok sasaran petugas untuk divaksinasi dengan cara jemput bola. Kelompok lainya adalah lansia dan penyandang disabilitas. Mereka tidak memungkinkan untuk dihadirkan di suatu tempat untuk divaksin secara bersama-sama atau massal.

"Jemput bola vaksinasi menjadi salah satu langkah agar target 30 persen vaksinasi di bulan September 2021 dapat terpenuhi. Vaksinasi cara ini juga tidak membebani mereka, sebab mereka juga punya hak divaksin," kata dia sembari

Dia mengatakan dalam upaya jemput bola ini disiapkan sekitar 1.000 dosis vaksin untuk kelompok lansia, penyandang disabilitas, dan ODGJ.

Baca Juga: Diliyem Terima Bantuan Kursi dari Wakil Bupati Sleman

"Kami sudah melakukan pendataan dengan Dinas Sosial, sampai saat ini terus berjalan dan nanti bisa dipercepat apabila target belum sesuai," katanya.

Bidan Desa Pagergunung, Kecamatan Pringsurat Erna Sulistyowati menyampaikan pihaknya telah melakukan upaya jemput bola dengan mendatangi rumah-rumah penduduk yang ada lansia, penyandang disabilitas, dan ODGJ.

"Selain penyandang disabilitas dan ODGJ, kami juga melakukan vaksinasi kepada pendamping di rumah tersebut," katanya.  *

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X