KULON PROGO, harianmerapi.com - Antrean pendaftaran haji di wilayah DIY saat ini mencapai 30 tahun. Untuk wilayah Kulon Progo saja, jumlah waiting list haji sebanyak 9.701 calon jemaah.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kulon Progo, Wahib Jamil menyampaikan, ada hal penting yang perlu dipersiapkan oleh calon jemaah haji saat menunggu jadwal keberangkatan.
Apalagi, jumlah waiting list calon jemaah haji sangat banyak dengan waktu antrean cukup lama.
"Mengingat antreannya masih panjang, calon jemaah haji perlu menyiapkan segala sesuatunya dengan matang. Ini bisa dilakukan saat menunggu giliran keberangkatan," kata Wahib Jamil, Rabu (1/9/2021).
Baca Juga: Ganjar Minta Generasi Muda Hadir dan Jadi Solusi Setiap Masalah di Desa
Ia menerangkan, kemampuan dasar ilmu agama yang dimiliki oleh masing-masing calon jamaah haji berbeda-beda. Karenanya, para calon jemaah haji perlu memperdalam ilmu agama sebagai bekal pengetahuan secara umum.
Untuk mempermudah upaya calon jemaah haji memperdalam ilmu agama, Kemenag Kulon Progo membentuk program Haji Siaga (Sinau Agama).
Program ini bertujuan untuk mewadahi calon haji yang kemampuan atau latar belakang ilmu agamanya berbeda-beda.
Dalam pelaksanaannya, Kemenag akan bekerjasama dan bermitra dengan lembaga-lembaga keagamaan.
Pelaksanaan program Haji Siaga akan memberikan bekal pengetahuan ilmu agama secara umum kepada calon jamaah haji yang sedang menunggu jadwal keberangkatan.
"Pembekalan calon jamaah haji bekerjasama dengan ormas, pondok pesantren, taman pendidikan Al-Quran, majelis taklim, takmir masjid, Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) dan lembaga keagamaan Islam lainnya," urainya.
Pelaksanaan program Haji Siaga juga menggandeng KUA di masing-masing kapanewon. Teknisnya, dibuat pemetaan kemampuan beragama bagi calon jamaah haji sehingga bisa dibentuk kelas dasar, menengah dan seterusnya.
Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kemenag Kulon Progo, Saeful Hadi mengatakan, pihaknya segera membangun kemitraan dengan lembaga dan ormas Islam untuk mendukung program Haji Siaga.
Di antaranya pesantren, madrasah diniyah, TPA dan lain-lain untuk bersinergi membantu mendampingi.