HARIAN MERAPI - Ada suasana berbeda di Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki pimpinan Ustaz Abu Bakar Baasyir Rabu kemarin.
Pimpinan Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki ini menerima dengan hangat kunjungan pimpinan BNPT.
Menurut Abu Bakar Baasyir, silaturahmi ini bisa memperkuat ukhuwah antara BNPT dan Ponpes Al Mukmin.
Baca Juga: Legenda Ludruk Surabaya Cak Sapari wafat, ini kenangannya
Abu Bakar juga menyampaikan terkait menjalankan kewajiban sebagai seorang muslim dengan memperkuat ukhuwah, tauhid dan menegakkan kebenaran dalam agama melalui amalan yang paling mulia yaitu jihad.
"Mudah-mudahan pertemuan ini meningkatkan ukhuwah dengan BNPT. Saudara sekalian, amalan yang paling mulia nilainya sejatinya adalah jihad, jihad tidak mesti perang. Kita membela Islam dengan dakwah itu namanya jihad, maka jangan sampai merugikan hidup kita ini. Islam ini adalah nikmat yang paling besar dari Allah SWT maka jangan kita sia siakan,” ujar Abu Bakar Baasyir dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Menjalin silaturahmi menjadi bagian dari upaya BNPT untuk menjalin sinergi dengan para alim ulama dan lembaga pendidikan. Hal ini sebagai salah satu fondasi untuk membangun pencegahan penyebaran intoleransi dan radikalisme.
Baca Juga: Jimly Asshiddiqie: setelah dua kali jabat presiden, Jokowi tak bisa nyalon wapres, ini alasannya
Deputi I BNPT Mayjen TNI Nisan Setiadi SE melakukan kunjungan silaturahmi ke Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Mukmin Ngruki, Surakarta, Jawa Tengah pada (Rabu (14/9/2022).
Silaturahmi Deputi I beserta jajaran ini disambut hangat oleh pendiri Ponpes Al Mukmin, Ustaz Abu Bakar Baasyir, Ketua Yayasan Ustaz Drs. KH. Farid Ma,ruf, Pimpinan Ponpes Ustaz Yahya Abdurahman serta jajaran.
"Saya berharap Ponpes dapat menjadi tempat pendidikan bagi generasi muda untuk melakukan upaya peningkatan dan keseimbangan antara nilai-nilai keagamaan," ujar Mayjen TNI Nisan Setiadi.
Dia menjelaskan eksistensi dan peran dari Ponpes Al-Mukmin yang telah berdiri sejak tahun 1972 diakuinya sebagai hal yang luar biasa. Terlebih sebanyak 1500 santri dan anak asuh yang saat ini menimba ilmu di Ponpes Al-Mukmin sangat heterogen dan beragam yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
"Insyaallah ini bukan pertemuan kami yang pertama dan terakhir. Silaturahmi ini harus terus tersambung dan insyaallah membawa manfaat bagi kita semua. Dan ternyata di Ponpes Al- Mukmin bukan hanya berasal satu golongan saja, tapi berbagai golongan, karena perbedaan itu adalah sunatullah, Bhinneka Tunggal Ika ada disini,” ujar alumni Akmil tahun 1988 ini.