JAKARTA, harianmerapi.com - Polisi salah mengidentifikasi salah satu orang yang diduga melakukan pengeroyokan terhadap Ade Armando.
Padahal sebelumnya lelaki bernama Abdul Manaf tersebut awalnya diduga sebagai salah satu terduga pelaku dalam kasus pengeroyokan terhadap pegiat media sosial tersebut.
Penyidik Polda Metro Jaya, Rabu (13/4/2022) menegaskan Abdul Manaf tidak terlibat pengeroyokan Ade Armando saat aksi mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR RI Jakarta Pusat, Senin kemarin.
Baca Juga: Biaya Ibadah Haji Tahun 2022 Sebesar Rp39,88 Juta, Naik Hampir Rp5 Juta Dibanding Tahun Sebelumnya
Namun, petugas Polda Metro Jaya sempat mengidentifikasi keberadaan Abdul Manaf melalui sistem "face recognition" yang diketahui berada di Karawang, Jawa Barat.
"Kita temukan keberadaanya di Karawang sekarang tim sudah di sana sudah menemukannya. Setelah kita lakukan pencocokan, pemeriksaan awal ternyata Abdul Manaf itu tidak terlibat," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan di Jakarta.
Meski demikian Zulpan menyebut bahwa sistem face recognition yang mengidentifikasi Abdul Manaf kurang akurat.
Baca Juga: Update Pembunuhan di Wirobrajan Jogja, Korban Ditusuk di Dada, Pelaku Teridentifikasi
"Teknologi face recognition Polda Metro Jaya tingkat akurasinya pada saat itu belum 100 persen Abdul Manaf karena orang yang kita duga pelaku itu menggunakan topi sehingga begitu topinya dibuka tingkat akurasinya tidak 100 persen, jadi Abdul Manaf bisa dikatakan bukan sebagai pelaku," ujarnya.
Kesimpulan bahwa Abdul Manaf tidak terlibat dalam kasus pengeroyokan terhadap Ade Armando diperkuat dengan pemeriksaan terhadap alibi yang bersangkutan.
"Kita lakukan pemeriksaan terhadap alibi-alibi Abdul Manaf dan orang di sekitarnya pada tanggal tersebut tanggal dan jam terjadinya pemukulan di depan Gedung DPR/MPR RI itu Abdul Manaf berada di Karawang jadi dia tidak melakukan kegiatan itu," tutur Zulpan.
Baca Juga: Tim U-18 Bali United Ditaklukkan Atletico Madrid 0-5
Sebelumnya, Polda Metro Jaya telah menangkap tiga tersangka pengeroyokan terhadap Ade Armando yakni Muhammad Bagja, Komarudin dan Dhia Ul Haq.
Selain itu, polisi juga telah menangkap satu orang provokator terkait pengeroyokan Ade Armando, yakni Arif Pardiani.