JAKARTA, harianmerapi.com – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Kementerian Keuangan memperoleh nilai sistem merit tertinggi dari Komite Aparatur Sipil Negara (KASN).
Kementerian BUMN yang meraih skor tertinggi dalam penerapan sistem merit. Saat ini Kementerian BUMN telah mengantongi nilai sebanyak 391, raihan Kementerian Keuangan tidak terpaut jauh.
Ketua KASN, Agus Pramusinto menyampaikan Kementerian BUMN dan Kementeria Keuangan dapat menjadi model bagi instansi pemerintah di pusat. Begitu juga dengan instansi-instansi di daerah untuk menegakkan sistem merit.
Baca Juga: Wayang Jogja Night Carnival Tak Kalah dengan Karnaval Kelas Dunia
"Dengan demikian, visi misi Presiden untuk menciptakan birokrasi kelas dunia dapat tercapai," kata Agus Pramusinto sebagaimana dilansir dari laman resmi KASN, Jumat (8/10/2021).
Dia berharap sistem yang dibangun melalui sistem merit ini, akan mampu menghasilkan para ASN yang profesional, yang nantinya mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat dan akan menyejahterakan bangsa.
Dikatakan dari total 34 kementerian yang ada, 13 di antaranya saat ini sudah mendapat predikat sistem merit sangat baik.
Harapan jumlah tersebut terus meningkat dan pada 2024 mendatang 100 persen kementerian mendapat nilai minimal baik.
Dalam pertemuan dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Senin (4/10/2021), Agus menyampaikan saat ini Kementeri Keuangan berada pada kategori sistem merit sangat baik dengan indeks 0,95.
Nilai hampir sempurna dalam aspek pengembangan karier, yakni 122 dari skor maksimal 130. Raihan itu diharapkan KASN dapat menjadi acuan bagi instansi lain untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalitas.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan penilaian dari KASN membuktikan bahwa transformasi yang dilakukan di Kementerian BUMN berjalan sangat baik.
Meskipun menghadapi situasi pandemi, Kementerian BUMN mampu berinovasi dalam menciptakan situasi kerja yang aman dan nyaman bagi seluruh pegawai.
“Situasi ini berbeda dari dua tahun lalu dimana Kementerian kita masih di bawah peringkatnya, tidak seperti sekarang," kata Erick dalam keterngannya di laman BUMN.