Di Kabupaten Temanggung dari 20 kecamatan yang ada, 16 kecamatan di antaranya rawan longsor.
Baca Juga: Kabupaten Kulon Progo Lampaui Target Vaksinasi Nasional
Kecamatan itu berada di lereng gunung dan banyak berbukit dengan kontur tanah yang labil.
Sejumlah kecamatan rawan longsor itu yakni Tretep, Bansari, Bejen, Tembarak, Selopampang, Kledung, Kranggan, Tlogomulyo, Bulu, Jumo, Candiroto, Kedu, Gemawang, Wonoboyo, Kledung, dan Pringsurat.
Pemerintah kabupaten setempat, pada awal musim penghujan melalui BPBD dan relawan serta pelibatan TNI dan Polri gencarkan sosialisasi pada warga di daerah rawan longsor akan bahaya bencana alam longsor.
Baca Juga: Angka Meninggal Pasien Covid-19 DIY Turun Drastis, Sehari Tambah 3 Kasus
Pemkab juga memasang Early Warning System (EWS) di titik-titik rawan longsor.
Fungsinya untuk mendeteksi lebih dini pergerakkan tanah yang berpotensi longsor. Sehingga warga yang berada di sekitar titik longsor bisa mengetahui ada pergerakkan tanah.
Harapannya, warga segera meninggalkan lokasi untuk mengamankan diri guna mencegah adanya korban jiwa dan luka.
Bila memungkinkan warga dapat membawa barang-barang berharga sehingga kerugian material dapat diminimalisir.
Pemerintah setempat juga menyiapkan tenaga SDM untuk penanganan bencana, selain stok logistik untuk membantu korban bencana. *