SLEMAN, harianmerapi.com - Pemeberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) kembali diperpanjang sampai 6 September 2021, mendatang.
Dampak dari PPKM yang diperpanjang antara lain banyak dirasakan oleh pelaku jual-beli ikan air tawar dan tanaman buah, misalnya omset penjualan tak bisa maksimal seperti sebelum ada PPKM.
Menurut pelaku jual–beli ikan air tawar baik konsumsi maupun bibit, Supri SW, adanya PPKM menjadikan tempat kuliner yang biasa membutuhkan ikan air tawar banyak mengurangi pembelian ikan.
Demikian juga bakul-bakul ikan di pasar maupun bagian masak-memasak di hotel tak bisa sebanyak sebelum ada PPKM.
Baca Juga: Saddam Tambah Porsi Latihan Demi Tim Utama PSS
Hal seperti ini menjadikan stok ikan-ikan di kolam penampungan tak cepat habis, dan antrenya pemanenan ikan di kolam-kolam petani menjadi semakin panjang.
“Para petani iklan juga bisa memaklumi dan bisa bersabar. Apalagi PPKM yang pada tahap awal cukup ketat, lalu ada kelonggaran-kelonggaran. Semoga ke depannya, tak ada perpanjangan PPKM, pandemi bisa berakhir dan jual-beli ikan air tawar bisa bagus seperti ketika belum ada pandemi,” papar Supri saat ditemui di kompleks Pasar Ikan Rewulu Sleman, Selasa (31/8/2021).
Saat ini di Pasar Ikan Rewulu, lanjutnya, ada sembilan pelaku jual-beli ikan air tawar.
Jenis ikan air tawar untuk konsumsi maupun masih bibit, misalnya ada nila merah, lele, bawal, gurami dan patin. Masih di kompleks pasar ikan setempat, ada pula kios-kios ikan hias.
Rekan Supri, Surawan menambahkan, ketika pasar ramai pembeli akan berimbas pula dengan tingkat jual-beli di usaha milik para pedagang tersebut.
Adapun hari-hari ramai, meski ada pandemi dan PPKM terutama saat akhir pekan.
Pasalnya, pembeli ikan air tawar konsumsi tingkat rumah tangga semakin bertambah, sebab ikan dapat diolah menjadi beberapa jenis masakan yang dapat mendukung imunitas tubuh.
“Pada even-even tertentu, misalnya malam tahun baru, suasana menjelang Idul Fitri dan 17 Agustus, tingkat pembelian ikan air tawar khususnya ukuran konsumsi semakin meningkat,” tandasnya.
Sementara itu menurut Hasan SP asal Sleman dan punya hobi mengoleksi aneka tanaman buah maupun jual-beli bibit tanaman buah mengakui sejak ada pandemi Covid-19 dan PPKM, tingkat penjualan bibit tanaman buah menurun drastis.