nasional

Untuk Mengecek Kondisi Kesehatan Siswa dan Guru Sebelum PTM, Begini Caranya

Selasa, 31 Agustus 2021 | 15:10 WIB
Seorang pelintas di Kelurahan Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur, memperlihatkan aplikasi corona likelihood metric (CLM) di lokasi cek poin, Kamis (16/7/2020). (ANTARA/Andi Firdaus)


JAKARTA, harianmerapi.com - Ada inovasi sederhana dan praktis untuk mengecek kondisi terkini siswa dan guru sebelum Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas. Seperti yang dilakukan SMKN 2 Jakarta, untuk mengecek kondisi siswa dan guru menggunakan aplikasi pengujian atau skrining mandiri corona likelihood metric (CLM).


Dengan menggunakan aplikasi tersebut, maka bisa diketahui kondisi terkini siswa dan guru sebelum Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas.

"Bahkan sebelum PTM terbatas dilakukan, kami sudah menerapkan CLM untuk mengetahui kondisi kesehatan guru dan siswa sejak PTM uji coba pada April lalu," kata Kepala SMKN 2 Jakarta Murni Astuti di Jakarta, Selasa (31/8/2021).

Baca Juga: CASN Siap-siap, BKN Lanjutkan Tes SKD Tanggal 2 September 2021

Sebelumnya, sejumlah sekolah di Jakarta Pusat sudah menerapkan kewajiban mengisi kondisi kesehatan guru dan siswa melalui aplikasi CLM, sebagai salah satu syarat dalam asesmen yang harus dipenuhi sebelum melaksanakan PTM terbatas.

Murni menjelaskan bahwa sebelum PTM terbatas pada Senin (30/8), Komite Sekolah telah mengimbau agar siswa dan orang tua dapat mengisi kondisi terkini kesehatan mereka, mulai dari suhu tubuh, hingga gejala flu dan batuk.

Pengisian data kesehatan dalam skrining mandiri CLM itu dilakukan setiap minggu untuk mengetahui kondisi terkini siswa dan guru.

Baca Juga: Gawat, Data Pengguna Aplikasi eHAC Diduga Bocor, Pengguna Versi Lama Diminta Hapus Aplikasi

 

"Setiap minggu kita 'update'. Kemarin, sebelum PTM terbatas Senin juga, kita sudah kasih ke anak-anak (siswa) mohon diisi, saat rapat orang tua murid, juga kami imbau agar mereka membantu mengisi sehingga kami ada data," kata Murni.

Senada dengan itu, Guru di SMAN 77 Jakarta, Mulyono, menjelaskan bahwa pihak sekolah harus mengetahui betul kondisi siswa melalui CLM.

"Sebelum PTM itu, kami kirimkan dahulu formulir google ke peserta didik dan orang tua untuk mengisi asesmen. Di situ banyak sekali pertanyaannya, dari segi kondisi kesehatan. Dari situ kami tahu kondisinya untuk kami rekap," kata Mulyono.

Baca Juga: Indonesia Dapat Tambahan 331 Juta Dosis Vaksin pada Agustus-Desember, Simak Pernyataan Presiden Jokowi

Aplikasi CLM merupakan aplikasi skrining mandiri berteknologi pembelajaran mesin yang dibuat oleh Pemprov DKI Jakarta.

CLM ditujukan untuk membantu setiap orang mengukur risiko kemungkinan positif COVID-19 dan merekomendasikan apa yang harus dilakukan.*

Halaman:

Tags

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB