HARIAN MERAPI - Gempa bumi bermagnitudo 6,7 yang mengguncang Pesisir Timur Hokkaido, Jepang, pada Jumat (12/12) waktu setempat dipastikan tidak berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Indonesia.
Hal itu ditegaskan Direktur Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono di Jakarta, Sabtu (13/12/2025).
Dia menjelaskan bahwa gempa terjadi dengan episenter berada di koordinat 40,88 derajat lintang utara dan 142,76 derajat bujur timur.
Seperti dilansir Antara, episenter gempa bumi tersebut berlokasi di laut sekitar 290 kilometer tenggara Sapporo, Jepang, dengan kedalaman 10 kilometer.
Berdasarkan hasil analisis BMKG, gempa bumi itu tergolong dangkal dan dipicu oleh aktivitas subduksi Lempeng Pasifik dan Lempeng Okhotsk dengan mekanisme pergerakan naik atau thrust fault.
Baca Juga: Anwar Ibrahim segera gelar peretemuan Menlu ASEAN untukt bahas konflik Thailand-Kamboja
BMKG menyatakan hasil pemodelan hingga saat ini menunjukkan gempa tersebut tidak berpotensi memicu tsunami di wilayah Indonesia sehingga masyarakat pesisir diminta tetap tenang.
BMKG juga melaporkan hingga saat ini belum terdapat informasi kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut, seraya terus memantau perkembangan aktivitas seismik di kawasan tersebut.
Daryono menambahkan bahwa gempa bumi ini merupakan bagian dari rangkaian aktivitas seismik setelah gempa bermagnitudo 7,6 yang terjadi pada 8 Desember 2025. Tercatat tujuh gempa bumi susulan dengan magnitudo terbesar 6,7 dan terkecil 4,4.
BMKG mengimbau masyarakat hanya mengakses informasi resmi melalui kanal komunikasi mereka yang telah terverifikasi.(*)