sleman

Tahun 2025, persentase penduduk miskin di Sleman turun 0,75 poin

Minggu, 5 Oktober 2025 | 17:25 WIB
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa (dua dari kanan) menerima audiensi dari BPS Kabupaten Sleman (Dok. Medsos Wabup Sleman)

HARIAN MERAPI - Persentase penduduk miskin di Kabupaten Sleman mengalami penurunan tajam. Pada Maret 2025 persentase kemiskinan sebesar 6,71 persen, sedang pada tahun sebelumnya sebanyak 7,46 persen. Artinya, terjadi penurunan persentase kemiskinan sebesar 0,75 poin.

Angka penurunan ini jauh lebih besar dibanding tahun sebelumnya. Poin penurunan dari tahun 2023 ke 2024, hanya sebesar 0,06 poin.

Hal itu memacu Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten Sleman bersama para pelaku lainnya untuk lebih inovatif dalam bekerja. Dan hasilnya tahun ini mencapai angka penurunan terbanyak dibanding kabupaten/kota lain di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Hal itu terungkap dalam audiensi Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sleman, Widhi Pranowo dengan Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa yang juga Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten Sleman, di ruang rapat Wakil Bupati Sleman, Jumat (3/10/2025).

Baca Juga: Bahagianya Syifa Hadju dilamar El Rumi di di Lauterbrunnen, Swiss

Audiensi itu dilakukan BPS Sleman untuk menyampaikan keterangan rinci tentang pemaknaan angka-angka dari hasul survei.

Danang Maharsa menyambut gembira dan mengapresiasi pencapaian tersebut. Jerih-payah semua pihak yang terlibat dalam menekan angka kemiskinan di Sleman membuahkan hasil yang memuaskan.

“Penurunan angka kemiskinan di Sleman ini minimal kami pertahankan, dan akan terus ditingkatkan. Kami akan terus berinovasi dengan program-program yang tepat sasaran agar angka kemiskinan di Kabupaten Sleman semakin kecil,” katanya.

Angka kemiskinan pada awal tahun 2025 sebesar 6,71 persen, berarti Sleman telah mencapai hasil yang lebih baik dibanding periode sebelum pandemi Covid-19. Tahun 2019 persentase kemiskinan Kabupaten Sleman sebesar 7,41 persen. Saat terjadi pandemi (2020-2021), angka tersebut mengalami kenaikan.

Sesudah pandemi berakhir, persentase kemiskinan mulai turun tetapi tetap lebih tinggi dibanding tahun 2019. Pada awal tahun 2025 inilah persentasenya menjadi lebih rendah.

Baca Juga: Sejak zaman penjajahan sampai saat ini diganggu kekuatan asing, Prabowo: TNI harus tanggap bantu pemerintah jaga kekayaan RI

Jika dilihat angka nominalnya, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Sleman tahun 2025 sebanyak 89.280 jiwa. Tetapi perlu dicatat bahwa angka itu didapat dari survei dengan populasi seluruh warga yang berdomisili di Kabupaten Sleman.

"Jika yang dihitung hanya warga yang ber-KTP Sleman, bisa jadi angkanya lebih rendah.” ungkap Danang.

Untuk mempertahankan prestasi itu, Danang berharap para panewu (camat) diseluruh Kabupaten Sleman mempercepat pelaksanaan revitalisasi Tim Penanggulangan Kemiskinan (TPK) tingkat kapanewon, kalurahan hingga padukuhan. Pasalnya, peran TPK sangat strategis karena mereka benar-benar mengetahui kondisi warganya.*

Tags

Terkini