HARIAN MERAPI - Gunung Merapi mengalami 17 kali gempa guguran dengan amplitudo 1-14 mm dan lama gempa 71.78-178.26 detik.
Demikian laporan Badan Geologi pada periode Minggu (3/8/2025) untuk periode 00.00 - 06.00 WIB yang disusun Suraji.
Untuk gempa hybrid terjadi 23 kali gempa dengan amplitudo 4-19 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 12.38-20.06 detik.
Baca Juga: Ini bahayanya bila eksfoliasi kulit dilakukan berlebihan, simak saran dermatolog
Laporan menyebutkan pengamatan visual Gunung Merapi terlihat jelas. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tebal tinggi sekitar 75 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga berawan, angin tenang ke arah timur.
Petugas juga mengamati terjadi 6 kali guguran lava ke arah Kali Krasak dengan jarak luncur maksimum 1500 meter.
Secara klimatologi, cuaca cerah hingga berawan, angin tenang ke arah timur. Suhu udara sekitar 16.6-19.4°C. Kelembaban 85-94.7%. Tekanan udara 873.5-916.7 mmHg.
Baca Juga: Bila Anda mengalami sensasi kulit seperti tertarik usai cuci muka, waspadalah, mungkin pertanda ini
Disebutkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya.
Baca Juga: Ini pentingnya membangun komunikasi yang baik antara orang tua dan anak tentang bahaya rokok
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.