sleman

Kontes ayam kate dan lomba Pitulasan ala PKJM di Museum Soeharto Sedayu Bantul, berikut aneka jenis lombanya

Rabu, 28 Agustus 2024 | 14:30 WIB
Suasana kontes ayam kate dan aneka lomba Pitulasan ala PKJM di komplek Museum Soeharto. (Dok. PKJM)

HARIAN MERAPI - Tahun ini, Paguyuban Kate Jogja Mataram (PKJM) sudah berusia delapan tahun. Pengurus PKJM pun sepakat, acara memeriahkan HUT ke-8 PKJM dijadikan satu dengan HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI).

Salah satunya, PKJM menggelar kontes ayam kate dan aneka lomba Pitulasan (HUT Kemerdekaan RI) di komplek Memorial Jenderal Besar H.M Soeharto (Museum Soeharto), baru-baru ini.

Menurut Ketua Panitia dari PKJM, Ayes Sumarlan, kontes ayam dan aneka lomba Pitulasan tersebut banyak dilaksanakan di halaman depan Museum Soeharto kawasan Argomulyo, Sedayu, Bantul.

Baca Juga: Pasangan Agus Setyawan dan Nadia Muna Resmi Mendaftar di KPU Temanggung untuk Pilkada 2024

Rangkaian kegiatan bertajuk 'Tulungo,' yakni terinspirasi dari kombinasi tiga angka, 7-8-9 atau pitu, wolu dan songo serta dapat disingkat menjadi 'Tulungo.'

“Dalam bahasa Indonesia berarti 'tolonglah', dan dapat pula dimaknai bantulah negeri ini agar tetap jaya,” ungkap Ayes, dalam siaran persnya.

Lalu disesuaikan dengan menyemarakkan HUT Kemerdekaan RI (Pitulasan), ayam-ayam kate yang dilombakan dalam Kelas Bhinneka Tunggal Ika ada berbagai kriteria seperti usia, warna, bobot tubuh, ukuran kaki dan ciri keunikan.

Semua dipertandingkan dalam satu arena yang sama alias dicampur. Hal ini dapat dikaitkan dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, yaitu berbeda-beda tetapi tetap satu jenis ayam kate.

Baca Juga: Pasangan Khofifah-Emil daftar ke KPU Jatim, dimeriahkan kirab budaya, begini suasananya

“Sedangkan penilaiannya menggunakan sistem voting atau favorit pilihan masyarakat umum maupun para kate mania yang hadir, dengan memilih diantara nominasi yang ada,” jelas Ayes.

Adapun hasil dari penilaian Kelas Bhinneka Tunggal Ika, sebagai juaranya, ayam kate bernama Wisanggeni milik Daffa Mustofa. Selain itu dipilih sebagai Finalis 1: Rembo milik Fariz), Finalis 2: Lanange Jagad milik Agus Susanto.

Lalu Finalis 3: Jali Drink milik Heri Pramoko. Sedangkan aneka jenis lomba Pitulasan yang juga dilaksanakan di komplek Museum Soeharto, antara lain, lomba lari estafet beregu.

Baca Juga: Program Desa BRILiaN 2024 terus berlanjut, makin bermanfaat mendukung pengembangan ekonomi desa

“Lomba lari estafet ini satu tim terdiri empat orang yang beradu cepat dalam lintasan sambil membawa ayam kate. Jadi, media tongkat estafet diganti ayam kate,” urai Ayes.

Halaman:

Tags

Terkini