nasional

Kasus kekerasan anak di daycare undang keprihatinan publik, ini yang harus menjadi perhatian polisi

Jumat, 2 Agustus 2024 | 10:30 WIB
Aktivis sosial Gianluigi Christoikov (kiri), anggota tim advokasi Anindytha Arsa (tengah), dan orang tua salah satu korban kasus penganiayaan di sebuah daycare di Depok, Jawa Barat, berbicara dengan awak media di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (1/8/2024). ( ANTARA/Nadia Putri Rahmani)

HARIAN MERAPI - Kasus kekerasan pada anak yang terjadi di tempat penitipan anak atau daycare di Depok, Jawa Barat viral di dunia maya.


Banyak piha mendesak agar kepoisian memberi perhatian khusus terhadap kasus tersebut.
Sebanyak 32 pemengaruh dan aktivis sosial mendesak kepolisian untuk memberikan atensi khusus terhadap kasus dugaan kekerasan anak di tempat penitipan anak atau daycare di Depok, Jawa Barat.

Pesan itu mereka sampaikan melalui laporan aduan masyarakat kepada Bareskrim Polri.

Baca Juga: Gregoria Bertekad Tampil Habis-habisan di Perempat Final Olimpiade Paris 2024

“Kami, pemengaruh dan aktivis sosial, mengirimkan laporan pengaduan untuk mendesak agar kasus ini diberikan atensi khusus dan perlindungan hukum bagi para korban, saksi, dan semua pihak yang mendukung kasus ini dikawal sampai tuntas,” kata salah satu anggota tim advokasi pemengaruh dan aktivis sosial, Anindytha Arsa Prameswari, di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis.

Menurutnya, kasus ini harus dikawal agar tersangka berinisial MI yang telah ditangkap oleh Polres Metro Depok, mendapatkan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya.

“Jangan sampai karena dia mengakui dan menjadi tersangka, maka kasus ini selesai. Oleh karena itu, peran kita di sini adalah mengawal agar pihak pelaku tetap bisa selesai menjalankan proses hukumnya dan dapat dihukum setimpal,” ucapnya.

Ia juga menegaskan bahwa pelaku dalam kasus ini hanya ada satu, yaitu tersangka MI selaku pemilik dari daycare.

Baca Juga: Laga Pertama Final IBL 2024, Satria Muda Bungkam Pelita Jaya dengan Skor 84-71

“Pakaian pelaku yang ada di video CCTV adalah baju dari tersangka yang sempat kita kita ambil fotonya dari media sosial sebelum tersangka menonaktifkan akunnya. Jadi, kita sudah mendapatkan bukti baju yang sama,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu aktivis sosial yang hadir, Gianluigi Christoikov, mengaku merasa miris melihat perbuatan yang dilakukan tersangka MI. Ia menyebut bahwa dalam video yang viral di media sosial, para korban yang berusia balita mendapatkan perlakuan yang sangat tidak manusiawi.

“Kami mewakili aktivis sosial dan para pemengaruh yang sangat peduli dengan kasus ini, menitipkan agar kasus ini dikawal sampai tuntas karena pengalaman di kasus yang penganiayaan pacar saja, pelaku saja bisa bebas, apalagi ini,” ucapnya.

Ia juga mengimbau orang tua korban yang takut untuk bersuara, untuk segera melapor ke pihak berwajib, sehingga atensi publik atas kasus ini semakin besar.

Baca Juga: Kabar Arena Olimpiade Paris 2024, Gregoria Menang Dramatis, Jaga Asa Indonesia di Babak Perempat Final

Halaman:

Tags

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB