nasional

Megawati singgung pemimpin otoriter populis, Ari Dwipayana : Presiden tidak dalam posisi menanggapi

Sabtu, 25 Mei 2024 | 06:55 WIB
Presiden Joko Widodo menyapa warga di sela pembagian sembako di Istana Kepresidenan Yogyakarta, Jumat (24/5/2024). (ANTARA/HO-Biro Pers Setpres)

HARIAN MERAPI - Presiden Joko Widodo tidak dalam posisi menanggapi pidato yang disampaikan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam Rapat Kerja Nasional V partai tersebut.

Hal itu disampaikan Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana saat ditanyakan ada atau tidaknya tanggapan dari Presiden Joko Widodo terkait pidato yang disampaikan Megawati Soekarnoputri dalam Rakernas V PDI Perjuangan di Jakarta, Jumat (24/5/2024).

"Presiden Jokowi tidak dalam posisi menanggapi pidato Ketum PDIP, karena Rakernas PDIP merupakan agenda internal dan pidato tersebut ditujukan untuk kalangan internal PDIP," kata Ari Dwipayana melalui pesan singkatnya, seperti dilansir Antara.

Baca Juga: RUU Penyiaran dinilai ada kejanggalan, begini sikap Prodi Ilmu Komunikasi UMY

Dalam Rakernas V PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri berbicara sejumlah hal mulai dari pemimpin otoriter populis, kelahiran reformasi untuk wujudkan negara hukum yang demokratis, hingga menyinggung soal revisi Undang-Undang Mahkamah Konstitusi (MK) dan UU Penyiaran.

Ari Dwipayana menyampaikan saat pidato tersebut disampaikan, Presiden Joko Widodo masih melakukan kegiatan internal di Istana Kepresidenan Yogyakarta.

"Bahkan, sore tadi, sekitar pukul 16.15 WIB, Presiden Jokowi justru sedang berbagi kebahagiaan bersama warga masyarakat sekitar Istana (Yogyakarta), dengan membagikan sembako, termasuk untuk pedagang asongan, pengayuh becak, dan kaum difabel," ujar Ari. (*)

Tags

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB