nasional

Awali sambutan debat kelima capres, Anies gunakan bahasa isyarat, ini maksudnya

Senin, 5 Februari 2024 | 10:00 WIB
Capres nomor urut 01 Anies Baswedan berbicara dengan bahasa isyarat ketika memberikan kata sambutan di debat kelima capres di Jakarta, Minggu (4/2/2024). (ANTARA/Youtube-KPU RI)



HARIAN MERAPI - Mengawali debat kelima capres 2024 Minggu malam, pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan menggunakan bahasa isyarat saat menyampaikan pemaparannya.


Anies Baswedang tampak menunjuk ke jam tangannya dengan tangan kanan. Setelah itu ia menggerakkan jari melingkar dari depan ke belakang.


Ia menggunakan bahasa isyarat yang berkaitan dengan waktu dan perubahan.

Baca Juga: Inter Milan Menangi Derbi Italia, Kokoh di Puncak Klasemen Serie A


“Persoalan bangsa kita hari ini, republik kita hari ini adalah ketimpangan, ketidaksetaraan, ketidakadilan, ketimpangan antara Jakarta dengan luar Jakarta, Jawa luar Jawa, kaya-miskin, desa-kota, pendidikan umum-pendidikan agama, pendidikan kejuruan dan teknis, ini ketimpangan yang jadi fenomena yang membahayakan negeri ini,” kata Anies dalam debat kelima capres yang diikuti secara daring di Jakarta, Minggu.

 

Hanya berlangsung selama beberapa detik saja, setelah moderator mempersilakan Anies menyampaikan pemaparannya, segera mengangkat dan mengepalkan satu tangannya dan menunjuknya dengan tangan yang lain.

Usai membuat gerakan seperti menunjukkan ‘waktu’, Anies memutar kedua tangannya ke satu arah seperti mengisyaratkan soal perubahan.

Setelahnya, mantan gubernur DKI Jakarta itu segera berbicara mengenai ketimpangan yang dirasakan rakyat Indonesia.

Baca Juga: Ganjar Harap Debat Pamungkas Beri Publik Preferensi Memilih Pemimpin

Anies berujar segelintir orang telah menguasai perekonomian bangsa yang mendirikan bangsa hanya untuk kepentingan pribadi maupun sejumlah kelompok. Padahal seharusnya, kekuasaan dibangun untuk membangun bangsa dan menciptakan kesetaraan bagi semua.

 

Ia mengupas paparannya dengan menyatakan pendahulu bangsa mendirikan bangsa dengan tujuan memberikan kesempatan bagi seluruh masyarakat di berbagai bidang.

"Sayangnya hal tersebut justru berbanding terbalik dengan kondisi saat ini yang mana sejumlah pihak sibuk memperebutkan kekuasaan," imbuhnya.

Masalah lainnya yang diungkit Anies ada sekitar 45 juta orang belum bekerja layak, sekitar 70 juta orang belum punya jaminan sosial, akses pendidikan yang tidak merata membuat suram kehidupan anak-anak dan lain sebagainya.

Halaman:

Tags

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB