HARIAN MERAPI - Komisi IV DPRD Kulon Progo mendorong Pemkab setempat untuk memberdayakan generasi muda dalam pengembangan sektor pariwisata daerah ini. Salah satunya dengan menjadi pemandu di desa-desa wisata.
Ketua Komisi IV DPRD Kulon Progo, Muhtarom Asrori mengatakan, peran generasi muda perlu dioptimalkan sebagai motivator penggerak masyarakat dalam pengembangan desa wisata. Artinya, generasi muda Kulon Progo harus diberi kesempatan untuk bangkit dan berkarya.
"Perkembangan pariwisata di Kulon Progo diharapkan bisa maksimal dan berdaya saing mengingat persaingan sektor wisata antardaerah saat ini terbilang ketat. Segala instrumen kepariwisataan baik infrastruktur maupun SDMnya harus diperhatikan serius," kata Tarom, Rabu (1/11/2023).
Baca Juga: Seorang Gadis Menjadi Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang, Dijadikan PSK
Dalam rekomendasi yang disampaikan kepada Pj Bupati Kulon Progo, Komisi IV meminta Pemkab untuk menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi.
Kerjasama dijalin demi kepentingan pengembangan desa wisata, pemetaan potensi desa wisata di 12 kapanewon se-Kulon Progo serta untuk mengkaji pengembangan konsep partnerships antardesa wisata.
"Tak hanya itu, Pemkab juga perlu menggandeng BUMdes dan Pokdarwis dalam pengembangan desa wisata berbasis pemberdayaan masyarakat. Sinergitas antarOPD harus dilakukan untuk membangun sektor pariwisata Kulon Progo dengan mempertimbangkan kearifan lokal dan masukan masyarakat. Komunikasi, musyawarah dan evaluasi juga penting dijalin Pemkab dengan pelaku usaha pariwisata," urai Tarom.
Sekretaris Komisi IV DPRD Kulon Progo, Istana menambakan, jumlah desa wisata di Kulon Progo hingga kini masih belum optimal, mengingat dari 32 usulan desa wisata, baru 24 yang sudah mengantongi SK Gubernur. Pihaknya juga menyoroti kurangnya kompetensi pemandu wisata yang ada di desa wisata.
Baca Juga: Brayat Endah Laras Hibur Warga Karanganyar dalam Event Budaya Kolaborasi Lawak, Tari, dan Campursari
"Kami merekomendasikan agar Pemkab menjalin kerjasama dengan HPI Kulon Progo, HPI DIY dan pihak lain yang berkompeten untuk melaksanakan pelatihan pemandu wisata bagi pengelola desa wisata. Dengan demikian, mereka dapat meningkatkan kompetensi sebagai pemandu di desa wisata sekaligus mendapat bimbingan teknis lain yang mendukung pengembangan sektor pariwisata," urai Istana.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo, Joko Mursito memastikan, hampir setiap saat pihaknya selalu berkomunikasi dengan HPI untuk menciptakan pemandu wisata yang berkompeten. Mayoritas, pemandu wisata yang aktif di desa wisata berasal dari desa wisata itu sendiri.
"Kita juga sudah memberdayakan anak-anak muda di desa-desa untuk mengembangkan pariwisata, mulai dari desa-desa sampai ke perguruan tinggi. Kita berprinsip untuk memastikan keterpaduan antara masyarakat, pemerintah, swasta akademisi dan media," kata Joko.
Di Kulon Progo, lanjutnya, sudah banyak desa wisata yang berdampingan dengan perguruan tinggi. Bahkan, homestay yang ada di desa wisata di Kulon Progo sudah didampingi hotel-hotel dalam upaya meningkatkan standar pelayanannya. *