HARIAN MERAPI - Menteri BUMN Erick Thohir mampu menambah tinggi dukungan publik terhadap bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto yang menjadikannya sebagai pasangan unggul.
Hal itu terungkap dari hasil survei teranyar survei bertajuk “Pergeseran Dukungan Partai dan Capres Jelang Pendaftaran Capres dan Cawapres 2024” sebagaimana dipantau melalui kanal YouTube Indikator Politik Indonesia di Jakarta, Jumat (20/10/2023).
Survei mencatat, apabila Prabowo Subianto diduetkan dengan Erick Thohir meraih dukungan tertinggi sebesar 38,8 persen, disusul pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan raihan sebesar 32,6 persen, dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebesar 21,2 persen.
Baca Juga: Yuk ikutan loba lomba fotografi pariwisata Bantul
“Pada simulasi tiga pasangan, duet Prabowo-Erick lebih unggul dibandingkan Anies-Muhaimin atau Ganjar-Mahfud,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi.
Erick Thohir, kata dia, juga lebih banyak mengatrol dukungan bagi Prabowo Subianto dibandingkan dengan Gibran Rakabuming Raka atau Khofifah Indar Parawansa apabila disimulasikan berduet dengan Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Temuan survei mencatat apabila Prabowo disimulasikan dengan Gibran maka meraih dukungan sebesar 37,5 persen dalam simulasi tiga pasangan yang menempatkan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Baca Juga: Pancuran Buto di Pakem Sleman ini masih bikin penasaran, sejarahnya begini
“Ketika Prabowo diduetkan dengan Khofifah, berhadapan dengan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud, tingkat dukungannya kembali berkurang. Ini karena Khofifah hanya mengatrol dukungan sebesar 37,1 persen,” kata Burhanuddin.
Survei yang dilakukan pada 2 hingga 10 Oktober 2023 itu dilakukan dengan populasi survei yang terdiri atas warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih dalam pemilu, yakni mereka yang berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Pengambilan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling yang diikuti sebanyak 1.200 responden dengan over sample di 12 provinsi, sehingga total sampel 4.300 responden. Margin of error survei sekitar kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.(*)