HARIAN MERAPI - Komunitas sepeda tua di Kulon Progo, Tentara Pelajar Oude Fiets (TPOF) menggelar acara bersepeda bareng keliling Wates kota.
Menariknya, acara sepedaan ini mengambil rute sepanjang pinggir sungai dan melintasi cagar budaya sehingga pesertanya bisa bersepeda sekaligus berwisata budaya.
Ketua TPOF Kulon Progo, Maruto mengatakan, kegiatan sepedaan itu digelar pihaknya untuk memperingati HUT ke-3 TPOF. Kegiatan tersebut mengambil tema 'Ngontel Nyawiji' yang mengandung makna bersatu, dengan harapan seluruh pecinta sepeda tua bisa menyatu dalam wadah Komunitas Sepeda Tua Indonesia (KOSTI) tingkat DIY.
"Peserta Ngontel Nyawiji tidak hanya berasal dari TPOF saja. Ada 21 komunitas dengan sekitar 300 peserta yang andil dalam acara ini. Mereka berasal dari DIY dan Jawa Tengah seperti Purworejo, Kutoarjo, Kebumen, Magelang, Karanganyar, Klaten, Cilacap dan sebagainya," urai Maruto, MInggu (16/7/2023).
Dalam Ngontel Nyawiji, para peserta menempuh rute sejauh sekitar 5km. Mereka berkeliling Wates kota, utamanya di jalur pinggir sungai kecil untuk menikmati pemandangan alam serta mampir ke cagar budaya di Bulurejo, Pengasih.
Karenanya, dalam kegiatan ini para pecinta sepeda tua bisa bersepeda sekaligus berwisata budaya. Dalam kegiatan itu, juga dilakukan peresmian Taman Beji Nyawiji.
"Ke depan, kami sebagai bagian dari KOSTI DIY akan menggelar event serupa tingkat nasional. Sepeda tua ke depan akan tergerus perkembangan zaman sehingga kami perlu mendekatkan kepada generasi muda sebagai penerusnya," ucap Maruto.
Salah satu peserta Ngontel Nyawiji dari Pandak Bantul, Sarjironi menyampaikan, seiring waktu komponen sepeda tua semakin langka tanpa ada stok baru. Harga komponen yang mahal juga kerap menjadi kendala bagi para pecinta sepeda tua.
"Kita memang harus bersabar menunggu yang original dari sepeda lain saat mau merakit. Tapi kalau mau pakai yang seadanya, bukan original ya bisa," katanya.
Sementara itu, Staf Ahli Bupati Kulon Progo Bidang Kesra dan SDM, Bambang Sutrisno yang berkesempatan hadir dalam Ngontel Nyawiji menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan acara tersebut oleh TPOF. Diharapkan, kegiatan yang digelar bisa menjadi sarana mempererat silaturahmi para pecinta sepeda tua.
Baca Juga: Banyak lulusan perguruan tinggi kesulitan dapat kerja, begini solusinya menurut Ganjar Pranowo.
"Ada banyak manfaat yang bisa diperoleh para peserta. Di antaranya menyehatkan badan, tidak terkesan hura-hura serta menciptakan forum silaturahmi antar klub sepeda tua se-Kulon Progo dan DIY Jateng," katanya.
Dalam kegiatan ini, TPOF juga dinilai berperan mempromosikan wisata dan keindahan alam Kulon Progo kepada masyarakat luas, mengingat rute yang dilalui melewati tempat-tempat menarik yang dapat digunakan sebagai spot foto.