HARIAN MERAPI - Musim kemarau telah berlangsung sejak Agustus, namun hingga kini belum ada permintaan bantuan air bersih dari warga yang selama ini mengalami kekeringan.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung Totok Nursetyanto mengatakan belum ada permintaan air bersih pada musim kemarau basah tahun ini hingga minggu kedua September.
"Dimungkinkan karena kemarau basah dan ada hujan deras di beberapa waktu sehingga sumber air tetap mengalir, dan mencukupi kebutuhan warga," kata dia.
Dia mengatakan droping air bersih sama sekali belum dilakukan.
Jika melihat cuaca memang pada musim kemarau ini masih ada hujan, namun BPBD tetap siap untuk permintaan air bersih.
"BPBD Kabupaten Temanggung telah menyiapkan bantuan 55 tangki air bersih pada musim kemarau tahun ini. Armada pengangkut telah standby," katanya.
Baca Juga: Tagih janji 17+8, ratusan mahasiswa kembali gelar unjuk rasa di depan DPR/MPR
Dikemukakan daerah rawan kekeringan antara lain terjadi di daerah Bansari, Gentan (Kecamatan Kranggan), Tanggulanom dan Jetis (Selopampang), Kaloran dan Kembangsari (Kandangan).
Dikemukakan selain melakukan bantuan air bersih pihak BPBD Kabupaten Temanggung tahun ini juga akan membuat sumur bor di daerah yang sering mengalami kekeringan.
"Pembuatan sumur bor tersebut antara lain di Kembangsari (Kandangan), Klepu (Kranggan), Gowak (Pringsurat), Jetis dan Tanggulanom (Selopampang)," kata dia.
Baca Juga: Hasil tes DNA diketahui, mayat di Pantai Krakal ternyata warga Jakarta Timur
"Dipilih desa-desa tersebut dikemukakan karena daerah selalu minta droping air bersih saat musim kemarau, mudah-mudahan tahun ini terealisai dan kami sedang menunggu izin membuat sumur bor dari Badan Geologi Bandung," lanjutnya. *