HARIAN MERAPI - Matahari bersinar di atas ubun-ubun, ketika ratusan petani kopi memasuki Lapangan Sasem Desa Gemawang, Kecamatan Gemawang Temanggung untuk mengikuti ritual tumpengan Festival Petik Kopi, Kamis (17/7/2025).
Mereka membawa gunungan yang tersusun dari hasil bumi, tumpeng berikut ingkung ayam jantan, aneka lauk, buah dan minuman kopi robusta.
Festival Petik Kopi tersebut dihadiri Bupati Temanggung Agus Setyawan, Forkompimda, dan tokoh masyarat.
Baca Juga: Tersangka Korupsi Alkes Dinkes Karanganyar Kusmawati Kembalikan Rp67 Juta
Harapan dan doa dipanjatkan untuk peningkatan kesejahteraan dari hasil panen kopi tahun 2025.
Iringan gending-gending jawa menembangkan kidung doa dan pemujaan pada Tuhan Yang Maha Esa serta harapan kehidupan dibawakan seniman setempat, menambah hikmat proses.
Ketua panitia, Musiran mengatakan festival sebagai wujud syukur petani atas segala nikmat yang didapat dari Tuhan Yang Maha Esa, atas mulainya panen kopi robusta yang merupakan kopi andalan Kabupaten Temanggung.
"Harapan hasil kopi pada tahun ini lebih baik dari tahun kemarin, baik produksi maupun kualitasnya," kata dia.
Baca Juga: BRI dan Liga Kompas Melepas Keberangkatan Tim LKG BRI ke Piala Dunia Remaja 'Gothia Cup' di Swedia
Dia mengatakan festival ini harapannya menjadi ikon budaya maupun tradisi dari masyarakat Gemawang dan Temanggung.
"Kami juga selenggarakan lomba seperti lomba kopi dengan hasil terbaik maupun lomba ternak. Lomba ini untuk menambah semangat petani bertani," kata dia.
Bupati Temanggung Agus Setyawan mengatakan festival petik kopi di tingkat kecamatan ini diharapkan terus digelar sebagai wujud syukur atas limpahan.
"Kami berdoa pada musim petik 2025 ini hasilnya baik, harga naik dan jangan lupa kualitas dipertahankan, jangan sampai petik hijau," kata dia.