Pembelajaran AI dan 'coding' mulai tahun ajaran baru untuk siswa kelas 5 SD

photo author
- Senin, 17 Maret 2025 | 15:45 WIB
Stafsus Mendikdasmen Ma'ruf El Rumi saat menjadi pembicara kunci dalam pelatihan "Menulis Kreatif untuk Pelajar Generasi Emas" di Antara Heritage Center, Jakarta, Senin (17/3/2025). ( ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari)
Stafsus Mendikdasmen Ma'ruf El Rumi saat menjadi pembicara kunci dalam pelatihan "Menulis Kreatif untuk Pelajar Generasi Emas" di Antara Heritage Center, Jakarta, Senin (17/3/2025). ( ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari)

HARIAN MERAPI - Pembelajaran terkait kecerdasan buatan atau AI (Artificial Intelligence) dan coding akan dimulai sejak kelas 5 SD.

Hal itu dikatakan Staf Khusus (Stafsus) Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendiksasmen) Ma'ruf El Rumi di Antara Heritage Center (AHC) Jakarta, Senin (17/3/2025).

"Mulai kelas 5, dan akan dimulai pada tahun ajaran baru, tetapi itu sifatnya masih opsional dan belum menjadi mata pelajaran wajib. Ini juga dalam rangka adaptasi dengan teknologi, karena mau tidak mau sekarang ini mereka (para siswa) sudah tidak bisa dilepaskan dengan AI," katanya seperti dilansir Antara.

Ia menegaskan pembelajaran AI dan coding bertujuan agar para siswa nantinya tidak hanya menjadi pengguna, tetapi juga pelaku utama dari kemajuan teknologi.

Baca Juga: Siang ini Pemerintah umumkan kepastian pengangkatan CASN 2024

"Yang menjadi perhatian kita yakni ketika belajar AI tidak membuat kita menjadi end user, tetapi membuat kita bisa menjadi pelaku utamanya. Selama inikan kita hanya sebagai pengguna, bukan sebagai pelaku, maka, dengan mata pelajaran coding dan AI, diharapkan siswa dan masyarakat Indonesia bisa menjadi pelaku utama dalam teknologi AI," paparnya.

Ma'ruf melanjutkan pembelajaran AI dan coding juga dapat melatih kreativitas dan cara berpikir siswa untuk mencari solusi terkait segala persoalan yang ada.

"Yang tidak kalah penting yakni membuat perspektif atau kognitif yang berbeda menjadi lebih kreatif, karena coding dan AI itu bukan tentang bagaimana teknologinya, melainkan bagaimana membentuk perspektif dalam cara berpikirnya, jadi membuat mereka lebih kreatif, mencari solusi terkait persoalan-persoalan yang ada," tuturnya.

Sebelumnya Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengatakan meski bersifat opsional, mata pelajaran coding dan kecerdasan buatan adalah upaya membekali anak-anak dengan keterampilan yang relevan pada masa kini dan masa depan.

Baca Juga: Polres Sukoharjo berantas premanisme berkedok Ormas

Menurutnya, inisiatif tersebut adalah bagian dari digitalisasi pendidikan yang menjadi program unggulan Presiden Prabowo Subianto, yang dapat mengembangkan sejumlah kemampuan siswa, seperti kreativitas dan kolaborasi.

Ia mengatakan mempelajari coding dan AI tak sekedar untuk menamatkan pendidikan di jenjang tertentu, tetapi agar kemampuan-kemampuan non-akademik mereka juga dapat dikembangkan, sehingga dapat membantu di dunia kerja nantinya.

"Untuk coding dan AI, pertama kami tegaskan bahwa itu adalah mata pelajaran pilihan, bukan mata pelajaran wajib. Karena itu, yang kami siapkan sekarang adalah perangkat lunaknya, yaitu kurikulumnya," ujar dia.(*)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X