Peristiwa Tragis di Balik Monumen Kijang yang Direvitalisasi Polres Kulon Progo

photo author
- Kamis, 13 Februari 2025 | 09:00 WIB
Monumen Kecelakaan Lalu Lintas KM 26 di Kabupaten Kulon Progo, DIY.  (ANTARA/HO-Humas Polres Kulon Progo)
Monumen Kecelakaan Lalu Lintas KM 26 di Kabupaten Kulon Progo, DIY. (ANTARA/HO-Humas Polres Kulon Progo)

HARIAN MERAPI - Polres Kulon Progo merevitalisasi Monumen Kecelakaan Lalu Lintas Jalan Wates-Yogyakarta KM 26 Padukuhan Kalimenur, Kalurahan Sukoreno, sebagai upaya meningkatkan kesadaran keselamatan berlalu lintas di wilayah tersebut.

Kapolres Kulon Progo AKBP Wilson Bugner F. Pasaribu di Kulon Progo, Rabu (12/2), mengatakan revitalisasi monumen ini sebagai sarana edukasi dan peringatan bagi masyarakat untuk berkendara dengan baik.

"Kecelakaan lalu lintas menjadi perhatian serius di Kulon Progo, khususnya kecelakaan yang melibatkan kendaraan roda dua, yang merupakan mayoritas kasus kecelakaan di wilayah Kulon Progo," kata Wilson dikutip dari ANTARA.

Baca Juga: Pemkot Yogyakarta Buka Penerimaan Proposal Dana Penelitian Tahun 2026, Tiap Tim Digelontor Anggaran hingga Rp 30 Juta

Monumen yang berlokasi di Jalan Nasional Wates-Yogyakarta ini memiliki sejarah yang mendalam dan simbolik. Monumen yang dikenal dengan sebutan Monumen Kijang ini bukanlah sekadar sebuah bangkai mobil yang terpasang begitu saja. Di balik keberadaannya, terdapat sebuah peristiwa tragis yang terjadi pada 2006, ketika sebuah mobil Kijang yang ringsek menjadi saksi bisu kecelakaan maut yang merenggut empat nyawa pegawai Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN).

Sebagai sebuah peringatan, bangkai mobil ini didirikan dengan dua tiang penyangga setinggi 2,5 meter, menggambarkan betapa fatalnya kecelakaan lalu lintas di lokasi tersebut.

Ia mengatakan angka kecelakaan lalu lintas di Kulon Progo semakin tingginya.Berdasarkan data Integrated Road Safety Management System (IRSMS) di wilayah Kulon Progo tercatat pada 2024 terjadi sebanyak 873 kasus kecelakaan lalu lintas.

Baca Juga: Penyalahgunaan TKD Gedangsari Gunungkidul, Seorang Pimpinan Perusahaan Ditetapkan Jadi Tersangka

Dari jumlah tersebut, sebanyak 78 jiwa kehilangan nyawa, dua orang mengalami luka berat, 1.469 orang mengalami luka ringan, dan kerugian materi mencapai Rp825,4 juta.

Angka ini menunjukkan pentingnya langkah-langkah preventif dalam mengurangi kecelakaan lalu lintas di wilayah tersebut.

"Kami berharap melalui revitalisasi Monumen Kecelakaan Lalu Lintas ini, masyarakat bisa lebih sadar dan meningkatkan kewaspadaan saat berkendara, terutama di jalur nasional yang rentan terhadap kecelakaan," katanya.

Baca Juga: Erdogan Hadiahi Prabowo Mobil Listrik Togg T10X

Wilson mengatakan revitalisasi Monumen Kecelakaan Lalu Lintas ini tidak hanya sekadar memperbarui tampilan fisik monumen, namun juga menambah dua unit sepeda motor sebagai simbol kesadaran akan pentingnya keselamatan berkendara.

Kedua sepeda motor tersebut merupakan kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan di Kulon Progo dan telah diserahkan oleh pihak keluarga korban untuk dipajang di monumen sebagai pesan bahwa setiap kecelakaan berkaitan dengan kesadaran dan kepatuhan dalam berkendara

Ia berharap dengan tambahan kendaraan roda dua tersebut, masyarakat dapat melihat langsung betapa tragisnya akibat kecelakaan lalu lintas, khususnya yang melibatkan sepeda motor, yang merupakan penyumbang terbesar kecelakaan di wilayah ini. Pada 2024, tercatat 1.229 kendaraan roda dua terlibat dalam kecelakaan lalu lintas, sebuah angka yang memprihatinkan dan menunjukkan bahwa keselamatan berkendara harus menjadi prioritas.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Kulon Progo Salurkan Bantuan Alsintan

Selasa, 27 Mei 2025 | 20:00 WIB
X