HARIAN MERAPI - Jumlah hewan ternak yang terkena Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kulon Progo semakin bertambah.
Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) setempat kemudian mengambil tindakan tegas, menutup sementara Pasar Hewan Terpadu, Pengasih.
Kepala DPP Kulon Progo, drh Drajat Purbadi mengatakan, saat ini sudah ada 29 sapi di Kulon Progo yang terjangkit PMK. Dua di antaranya sudah sembuh, sementara 27 lainnya masih sakit.
"Untuk angka kematiannya masih nol. Tidak ada satu ekor pun ternak yang mati karena PMK," kata Drajat, Jumat (24/1/2025).
Baca Juga: Rendah hati salah satu ciri orang yang beruntung
Penutupan Pasar Hewan Terpadu menurut Drajat dilakukan sebagai upaya memutus siklus hidup virus PMK di Kulon Progo.
Langkah penutupan ini didasarkan pada Instruksi Gubernur DIY tentang Peningkatan Kewaspadaan Dini Kasus PMK dan Penyakit Menular Strategis lainnya di DIY.
"Penutupan akan dilakukan selama dua pekan, yakni mulai 25 Januari hingga 7 Februari 2025. Aktivitas jual beli sapi dan kambing ditiadakan," tegasnya.
Drajat mengaku sudah menyosialisasikan kebijakan ini kepada para pedagang. Selama penutupan Pasar Hewan Terpadu, DPP Kulon Progo akan melakukan disinfeksi secara menyeluruh untuk memutus siklus hidup virus PMK.
"Program vaksinasi juga sudah berjalan sejak 20 Januari 2025. Dokter hewan di puskeswan masing-masing kecamatan melakukan jemput bola dengan target vaksin 25 sapi per hari. Hingga kini, sudah ada 1.050 sapi di Kulon Progo yang telah divaksin," jelasnya.
Baca Juga: Antusias Warga Sambut Prabowo Larut Malam di New Delhi: Tak Sangka Bapak Jabat Tangan Kita
Selain itu, DPP juga melakukan survei dan monitoring kepada pedagang dan tempat penampungan ternak untuk memastikan bahwa ternak baru yang masuk ke Kulon Progo tidak terjangkit PMK.
Para pedagang diminta tidak mendatangkan ternak dari luar daerah. Mereka juga harus memastikan adanya surat keterangan kesehatan hewan saat melakukan transaksi.
Ternak yang terindikasi gejala klinis seperti demam, luka mulut dan luka kaki harus segera diisolasi kemudian dilaporkan ke Puskeswan setempat.
Penutupan Pasar Hewan Terpadu mendapat dukungan dari para pedagang. Salah satu pedagang ternak dari Tawangsari, Sarjiyo, setuju dengan kebijakan penutupan Pasar Hewan Terpadu demi memutus penyebaran virus PMK.