HARIAN MERAPI - Bullying atau perundungan terjadi di Temanggung. Diduga akibat dikeroyok teman-temannya, dua siswi SMP menderita sakit. Seorang di antaranya harus mendapat perawatan di rumah sakit akibat cedera yang dideritanya.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Temanggung Agus Sujarwo meminta orang tua untuk memantau aktivitas anak-anaknya seperti dalam bermain di sosial media dan untuk mencegah bullying.
"Guru dan orang tua harus memantau siswa-siswinya," kata Agus Sujarwo, Minggu (19/1).
Baca Juga: Keluyuran Bawa Keling Diikatkan Sabuk, Dua Pelajar Boncengan Motor Diamankan Ditsamapta Polda DIY
Dia menyampaikan terjadi kasus dugaan perundungan yang dilakukan sejumlah siswa dengan korban seorang siswi SMP di Temanggung. Korban perundungan harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Luka yang dialami korban berupa luka memar di lengan dan benjolan kecil di belakang kepala. Hal itu diketahui usai korban memeriksakan diri di rumah sakit.
Dia mengaakan pihaknya belum menerima hasil pemeriksaan di rumah sakit.
Baca Juga: Delapan kantong jenazah diterima RS Polri Kramat Jati, Polisi: Bukan berarti delapan jenazah korban
Dia mengatakan Dindikpora Kabupaten Temanggung meminta pihak sekolah untuk mempertemukan orang tua siswi yang terlibat untuk mediasi kedua belah pihak.
Selain itu, bakal dilakukan restorative justice lantaran siswi masih di bawah umur.
Agus mengemukakan laporan yang diterima peristiwa terjadi karena saling ejek antara siswi dan menimbulkan salah paham. "Terduga pelaku dan korban masih satu sekolah tapi beda kelas," katanya.
Disampaikan pada peristiwa itu korban tidak membalas perbuatan terduga pelaku. "Seorang korban dirawat di rumah sakit dan seorang lainnya tidak mengalami hal serius akibat kejadian ini," kata dia. *