HARIAN MERAPI- Hubungan NU dengan PKB dikabarkan sedang tidak baik-baik saja. Benarkah ?
Hal ini dibantah Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf.
Staquf menilai hubungan antara organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di Indonesia itu dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ibarat pabrikan mobil.
Baca Juga: Ramalan zodiak Virgo sepekan berlaku mulai Minggu 4 Agustus 2024, Anda menemukan jalan yang baik untuk melangkah maju
Gus Yahya, sapaan akrabnya, melalui keterangan di Jakarta, Sabtu menjelaskan jika pabrik mobil menemukan masalah di sistem mobil yang diciptakan, maka pabrik akan melakukan penarikan atau recall untuk dilakukan perbaikan.
"Kemarin kan ada perusahaan memproduksi mobil. Sudah dilempar ke pasar, sudah laku, ternyata ada kesalahan sistem di mobilnya. (Maka) ditarik kembali produknya untuk diperbaiki sistemnya," katanya.
Untuk diketahui, hingga kini, Panitia Khusus (Pansus) PKB bentukan PBNU terus bekerja, setelah pada Rabu (31/7) Pansus PKB mengundang eks Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKB Lukman Edy, kini giliran Sekjen PKB Hasanuddin Wahid yang dipanggil untuk datang ke PBNU bertemu tim Pansus PKB.
Hasanuddin Wahid dipanggil untuk datang ke Ruang Rapat Lantai 5 Gedung PBNU Jalan Kramat Raya Nomor 164 Jakarta Pusat pada Senin 5 Agustus 2024 pukul 12.30 WIB.
Baca Juga: Ramalan zodiak Scorpio sepekan berlaku mulai Minggu 4 Agustus 2024, perubahan membawa peluang baru
Tim asistensi tentang PKB bentukan PBNU ini merupakan hasil dari rapat pleno PBNU dan menetapkan Wakil Rais Aam KH Anwar Iskandar dan Wakil Ketua Umum PBNU KH Amin Said Husni sebagai ketua dan anggotanya.
Tim ini akan mengundang banyak tokoh baik yang masih aktif di PKB maupun yang saat ini sudah tidak lagi di PKB namun memiliki hubungan kesejarahan dengan PKB.
Hasil kajian dari tim ini selanjutnya akan dibawa ke Pleno PBNU untuk pengambilan keputusan organisasi.*