Jokowi akui Pemerintah hadapi dilema dalam seimbangkan harga beras

photo author
- Jumat, 15 Maret 2024 | 21:25 WIB
 Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan sambutan dalam penyerahan bantuan pangan cadangan beras pemerintah kepada warga Kabupaten Labuhanbatu, Sumatra Utara, pada Jumat (15/3/2024).  (ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden RI)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan sambutan dalam penyerahan bantuan pangan cadangan beras pemerintah kepada warga Kabupaten Labuhanbatu, Sumatra Utara, pada Jumat (15/3/2024). (ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden RI)

HARIAN MERAPI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pemerintah menghadapi dilema dalam menjaga keseimbangan harga beras, karena petani menuntut harga tinggi guna menambah keuntungan mereka, sementara konsumen membutuhkan harga yang terjangkau.

Penjelasan itu dia sampaikan ketika membagikan bantuan pangan cadangan beras pemerintah kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Kompleks Pergudangan Bulog Bakaran Batu, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatra Utara, Jumat (15/3/2024).

“Kita ini sulit, kalau harga beras turun, saya dimarahi petani, tetapi kalau beras naik, saya dimarahi ibu-ibu,” ujar Jokowi dalam keterangan tertulis Biro Pers Sekretariat Presiden RI.

Presiden Jokowi juga mengungkapkan bahwa urusan pemerintah dalam mengelola pangan untuk 270 juta penduduk Indonesia bukan hal yang mudah.

Baca Juga: Puasa Ramadhan mendidik jiwa sabar

Ia mengatakan adanya tantangan produksi beras untuk memenuhi kebutuhan tahunan sebanyak 31 juta ton, antara lain kondisi iklim.

"Tetapi kalau produksi petani dari petani banyak ya kita tenang. Tetapi begitu kayak kemarin, musim keringnya panjang, ini nanti pasti nanamnya mundur atau basahnya terlalu, hujannya terlalu lebat, ada yang kena banjir," ujar Presiden seperti dilansir Antara.

Selain itu, Presiden Jokowi juga menyebut keragaman geografis Indonesia yang tersebar di 17 ribu pulau, turut menimbulkan kompleksitas dalam distribusi dan penanganan pangan di seluruh Tanah Air.

"Ini lah negara Indonesia yang sangat besar, sangat besar. Kalau negara lain penduduknya 10 juta (jiwa), 20 juta (jiwa) lebih mudah, kita 270 juta (jiwa) tersebar di 17 ribu pulau dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote. Ini lah Indonesia," ujarnya.

Baca Juga: Propam Polres Sukoharjo Gelar Test Urine Dadakan untuk Anggotanya, Ini Tujuannya

Lebih lanjut Presiden memastikan bahwa bantuan beras yang telah diberikan pemerintah sejak Januari tersebut akan terus berlanjut hingga Juni mendatang.

Namun, kata dia, keberlanjutan bantuan tersebut akan bergantung pada ketersediaan anggaran negara.

"Nanti kalau APBN-nya memungkinkan setelah Juni akan dilanjutkan tetapi saya nggak janji, janjinya hanya sampai yang Juni. Nanti saya lihat lagi APBN kira-kira cukup, diteruskan," kata Presiden Jokowi.

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam kegiatan tersebut yakni Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Dirut Perum Bulog Bayu Krisnamurthi, dan Pj. Gubernur Sumatra Utara Hassanudin.(*)


Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X