Dua stasiun kereta api bersejarah peninggalan kolonial Belanda akan dipercantik, ini bocorannya

photo author
- Selasa, 12 Maret 2024 | 18:55 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (tengah) meninjau Stasiun Lempuyangan di Yogyakarta. ( ANTARA/HO-Humas Kemenhub )
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (tengah) meninjau Stasiun Lempuyangan di Yogyakarta. ( ANTARA/HO-Humas Kemenhub )

HARIAN MERAPI - Dua stasiun kereta api bersejarah peninggalan zaman kolonial Belanda yakni Stasiun Klaten di Jawa Tengah dan Stasiun Lempuyangan di Yogyakarta akan dipercantik.

“Selain melestarikan bangunan stasiun, beautifikasi juga dilakukan untuk mengedepankan kenyamanan pelanggan. Ruang tunggu serta sirkulasi naik dan turun penumpang akan dioptimalkan,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangan di Jakarta, Selasa (12/3/2024).

Budi meninjau kondisi eksisting bangunan dan kawasan kedua stasiun tersebut. Ia menyampaikan Stasiun Klaten merupakan bagian dari jalur kereta api pertama di Indonesia yang diresmikan pada 9 Juli 1871 dan juga stasiun pertama yang dibangun di antara Solo-Yogyakarta.

Saat ini dalam satu bulan, jumlah rata-rata penumpang kereta jarak jauh Stasiun Klaten berjumlah 21.910 orang berangkat dan 21.109 orang datang. Sedangkan jumlah rata-rata penumpang kereta api commuter sebanyak 32.094 orang per bulan.

Baca Juga: Mengacu Perpres 21/2023, Pemkab Sukoharjo Lakukan Pengaturan Jam Kerja PNS Selama Ramadhan, Ini Waktunya

Sedangkan Stasiun Lempuyangan merupakan salah satu stasiun tua yang ada di Yogyakarta. Stasiun Lempuyangan atau yang awalnya bernama Stasiun Djokdja diresmikan pada 2 Maret 1872 oleh NISM (Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschaappij) yaitu instansi milik pemerintah kolonial Belanda yang bergerak pada bidang transportasi kereta api.

Stasiun Lempuyangan merupakan stasiun pertama yang dibangun di wilayah Yogyakarta, kemudian disusul Stasiun Yogyakarta. Saat ini dalam satu bulan Stasiun Lempuyangan rata-rata melayani penumpang kereta jarak jauh sebanyak 106.748 orang berangkat dan 106.383 orang datang.

“Sedangkan jumlah rata-rata penumpang kereta api commuter sebanyak 64.210 orang per bulan,” ucap Budi seperti dilansir Antara.

Pada kunjungan tersebut, Budi juga mengecek progres beautifikasi yang sedang berlangsung di Stasiun Yogyakarta.

Baca Juga: Jamu Borneo FC pada BRI Liga 1, Tuan Rumah PSS Sleman dalam Tekanan, Ini Masalahnya

Beautifikasi Stasiun Yogyakarta dilakukan dengan meningkatkan kualitas ruang dan visual pada bangunan yang ditetapkan sebagai cagar budaya, serta mempertahankan, memodifikasi, juga membongkar bangunan yang dirasa perlu.

Selain Stasiun Klaten, Lempuyangan, dan Yogyakarta, kegiatan mempercantik dan memperindah stasiun juga akan dilakukan di Stasiun Cirebon, Solo Balapan, Solo Jebres, serta Solo Kota.

“Mudah-mudahan kita bisa bersama-sama PT KAI merevitalisasi dan mempercantik sejumlah stasiun di Indonesia,” ujar Budi.

Turut hadir pada kegiatan tersebut Direktur Prasarana Perkeretaapian Kemenhub Djarot Tri Wardhono dan Kepala Daop 6 Yogyakarta Bambang Respationo.(*)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X