Peretas minta tebusan Rp7,7 miliar, begini tanggapan PT KAI

photo author
- Selasa, 16 Januari 2024 | 20:25 WIB
 VP Public Relations KAI Joni Martinus menyampaikan keterangan kepada awak media di Bandung, Jawa Barat, Senin (6/3/2023) (Antara)
VP Public Relations KAI Joni Martinus menyampaikan keterangan kepada awak media di Bandung, Jawa Barat, Senin (6/3/2023) (Antara)

HARIAN MERAPI - VP Public Relations PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, Joni Martinus menegaskan bahwa sampai dengan saat ini belum ada bukti bahwa ada data KAI yang bocor seperti yang dinarasikan.

Joni memastikan keamanan sistem teknologi informasi (information technology/IT) milik perseroan dan tetap akan melakukan investigasi menyusul isu serangan ransomware.

"Kami akan tetap melakukan investigasi secara mendalam untuk menelusuri isu tersebut," katanya dalam keterangan di Jakarta, Selasa (16/1/2024).

Joni menuturkan, selain keamanan seluruh data, seluruh sistem operasional IT, pembelian tiket online KAI, serta layanan Face Recognition Boarding Gate di semua stasiun masih berjalan dengan baik.

Baca Juga: Tim Pelatih PSIM Jogja Kedepankan Faktor Psikologis Jelang Hadapi Persiraja Banda Aceh pada Babak 12 Besar Pegadaian Liga 2

“Masyarakat juga tidak perlu khawatir dengan keamanan data pada fitur Face Recognition Boarding Gate yang dipergunakan oleh KAI, sebab KAI telah memiliki manajemen keamanan informasi yang baik,” tegasnya.

Joni menuturkan KAI sudah mengimplementasikan Sistem Manajemen Keamanan Informasi berstandar internasional ISO 27001 tentang Standardisasi Manajemen Keamanan Informasi.

Untuk langkah lebih lanjut, KAI akan bekerja sama dengan pihak berwajib mengusut kasus tersebut. KAI berkomitmen tidak akan tunduk akan kejahatan pemerasan ini.

Baca Juga: Kelompok Air Gelar Pameran 3 Ecounter di G Print Making Art Studio

"KAI secara berkala terus meningkatkan keamanan siber demi kenyamanan para pelanggan untuk tetap menggunakan jasa transportasi massal kereta api yang nyaman, aman dan tepat waktu," ujar Joni seperti dilansir Antara.

Sebelumnya dikabarkan bahwa data KAI bocor karena serangan ransomware. Data yang bocor itu meliputi data pribadi karyawan, penumpang, hingga data lain terkait perkeretaapian Indonesia.

Peretas meminta pemerintah memberikan tebusan sebesar 11,69 bitcoin atau sekitar Rp7,7 miliar agar bisa mengambil kembali data yang diretas.(*)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X