HARIAN MERAPI - Pembangunan jalan layang atau fly over di Karangsari, Pengasih, Kulon Progo, akan dimulai tahun ini. Pembangunan fly over yang membentang di atas jalur rel kereta api tersebut membutuhkan anggaran Rp 275 miliar.
Gubernur DIY Sri Sultan HB X berharap, keberadaan jalan layang di Kulon Progo dapat mendukung potensi pariwisata, mempermudah akses masyarakat, serta mengurangi potensi kecelakaan di wilayah perlintasan kereta api.
Selain itu, fly over tersebut juga diharapkan dapat mendukung Proyek Strategis Nasional (PSN) di Kulon Progo seperti pengembangan wilayah aerotropolis dan jalan tol tiga segmen.
"Tahap pertama yang dilakukan adalah proses pengadaan tanah seluas 6.725 m2 untuk pembangunan jalan layang yang diperkirakan menghabiskan biaya Rp 18 miliar," kata Sultan saat meninjau calon lokasi proyek pembangunan jalan layang di Karangsari, Pengasih, Senin (15/1/2024).
Selain jalan layang, Pemkab Kulon Progo juga akan segera membangun akses jalan tembus ke Pantai Congot melalui sisi barat Bandara YIA. Diketahui sebelumnya, tanah yang dijadikan akses jalan ini dimiliki PT Angkasa Pura I, namun telah disepakati sebagai jalur lalu-lintas masyarakat umum.
Dalam kesempatan yang sama, Sultan juga meninjau pembangunan Landmark Kereta Kuda di Pertigaan Milir Pengasih. Landmark ini dibangun menggunakan Dana Keistimewaan pada September - Desember 2023 dengan inisiasi Dinas Pariwisata Kulon Progo.
Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo, Joko Mursito menyampaikan, pembangunan Landmark Kereta Kuda memiliki filosofi arah kereta menghadap ke timur sebagai simbol bahwa Kulon Progo menyongsong terbitnya matahari di arah timur.
Kemudian posisi landmark diapit dua jalan sebagai simbol Kulon Progo dapat berjalan di bawah naungan Kasultanan dan Kadipaten.
Baca Juga: Tempat karaoke di Tegal terbakar, enam orang tewas dan tiga lainnya terluka
Sementara kereta kuda ditarik 12 kuda sebagai simbol Kulon Progo bergerak maju bersama masyarakat di 12 kapanewon.
"Landmark kereta kuda ini merupakan satu dari lima landmark yang akan dibangun di Kulon Progo," kata Joko.
Berlanjut ke Waduk Sermo, Sultan meresmikan Prasasti Bedhol Desa sebagai bentuk apresiasi untuk warga yang bertransmigrasi karena terdampak pembangunan Waduk Sermo. Sultan berharap, baik Pemprov maupun Pemkab mampu menyiapkan diri sesuai kewenangannya dalam mendukung penyiapan program pembangunan sesuai dengan kondisi di lapangan.
Antara lain penyiapan pengembangan jalan tol Yogya-Solo maupun Cilacap-Purworejo jika nantinya sudah tersambung, serta pengembangan jalur Bedah Menoreh.
Baca Juga: Formasi CASN Salatiga 2024, prioritas jabatan guru dan tenaga kesehatan