Dedi Mulyadi Bikin Lomba Joget Gemoy, Begini Komentar Peneliti LSI Denny JA

photo author
- Senin, 27 November 2023 | 09:00 WIB
Lomba joget gemoy.  (ANTARA/HO-Dok Dedi Mulyadi)
Lomba joget gemoy. (ANTARA/HO-Dok Dedi Mulyadi)

HARIAN MERAPI - Peneliti senior Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Toto Izul Fatah menilai Lomba Joget Gemoy yang diinisiasi oleh mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menjadi cara cerdas dalam berpolitik dan berpotensi menaikkan elektabilitas Capres Prabowo Subianto.

"Lomba joget seperti itu sangat disukai segmen pemilih muda yang semakin meningkat jumlahnya. Ini cara cerdas mendongkrak elektabilitas Prabowo-Gibran," kata Toto seperti dilansir dari Antara melalui sambungan telepon, di Kabupaten Purwakarta, Jabar, Minggu (26/11/2023).

Menurut dia, cara tersebut bukan hanya meredam suhu panas politik nasional tapi juga dapat mendongkrak elektabilitas Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka semakin moncer.

Baca Juga: Bentrokan di Bitung Tewaskan Satu Orang, Tujuh Tersangka Ditangkap, Kapolda Sulut Minta Masyarakat Tidak Mudah Terprovokasi

Apalagi ada pesan moral yang sangat kuat tentang politik riang gembira dengan tidak mengumbar cacian, hinaan dan fitnah. Inilah juga yang membedakan Prabowo hari ini dengan Prabowo pada Pilpres 2019 lalu.

“Seperti yang terpotret di survei LSI Denny JA, Prabowo hari ini memiliki dua keunggulan personal, yaitu sosok yang dipersepsi strong leader, tapi sekaligus figur yang mulai kuat aspek humanisnya," katanya.

Sementara itu, pada Sabtu (25/11) malam, sedikitnya 500 peserta mengikuti lomba joget 'bapak gemoy' yang diinisiasi politisi Partai Gerindra Dedi Mulyadi, di Lembur Pakuan Kabupaten Subang, Jabar.

Baca Juga: Hadiri karnaval budaya adat tokoh masyarakat Toraja, Gibran Rakabuming Raka diberi gelar 'Lasok Pindan'

Dedi mengatakan lomba tersebut membawa kebahagiaan bagi seluruh rakyat. Pertama, iringan hujan membawa kebahagiaan bagi para petani yang bisa kembali beraktifitas bersawah menghasilkan beras, telur hingga daging untuk melahirkan generasi gemoy.

Saat ini, kata Dedi, masyarakat tengah gandrung dengan istilah gemoy yang mencitrakan pada sosok Prabowo Subianto.

"Saat ini bapak gemoy adalah bapak yang paling digemari di Indonesia," ucapnya.

Kebahagiaan kedua adalah bagi para ibu-ibu yang sibuk mengurusi rumah tangga hingga ekonomi keluarga. Meski begitu kaum ibu tetap menanggapi riang gembira dengan berjoget.

Baca Juga: Gunung Anak Krakatau Erupsi Setinggi 1.000 Meter

"Ocehan dan nyinyiran itu bagaikan vitamin dan nutrisi. Sehingga hidup bahagia bilamana menerima ocehan dan nyinyiran dengan lapang dada dan riang gembira," ujarnya.

Dalam menghadapi tahun politik, Dedi mengusung politik gemoy yang merupakan politik riang gembira. Baginya tak masalah 'gemoy' dicaci karena hal tersebut tidak akan dihiraukan. Sebab, jika hal tersebut ditanggapi malah akan mereka yang benci dan mencaci akan senang. Sebaliknya jika dihiraukan akan membuat para pencaci merana.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X