BUMN bangun sistem, Erick : Jangan ada stigma seakan-akan BUMN mau menjadi menara gading

photo author
- Kamis, 7 September 2023 | 19:55 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) berdialog dengan wartawan saat mengunjungi Media Center Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-43 ASEAN di Jakarta, Kamis (7/9/2023) (Foto : Antara)
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) berdialog dengan wartawan saat mengunjungi Media Center Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-43 ASEAN di Jakarta, Kamis (7/9/2023) (Foto : Antara)

HARIAN MERAPI - Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan BUMN berperan membangun ekosistem yang kondusif bagi terjalinnya kerja sama dengan berbagai pihak.

"Jangan nanti ada stigma seakan-akan BUMN mau menjadi menara gading, mau menguasai maupun monopoli, tidak, kita harus menjadikan BUMN itu membangun ekosistem," ujarnya saat mengunjungi Media Center Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-43 ASEAN, di Jakarta, Kamis (7/9/2023).

Kegiatan AIPF Business Matching 2023 di Jakarta, Rabu, dihadiri oleh 185 investor baik internasional dan domestik. Business matching yang dilaksanakan tersebut meliputi beberapa sektor, di antaranya energi terbarukan, pengembangan green hydrogen, green ammonia, refinery alumina, battery value chain serta infrastruktur jalan tol dan pelabuhan.

Baca Juga: Land of Leisures 2023 Dijubeli Anak Muda, Jumat Ada Nadin Amizah, Minggu Ditutup Mocca dan Astera

Menteri BUMN Erick menekankan pentingnya upaya menindaklanjuti setiap potensi kerja sama menuju realisasi.

"Yang namanya kerja sama itu tingkat kegagalannya juga tinggi. Kalau tidak ada follow up makanya kita harus benar jaga satu persatu supaya ini bisa menjadi realita," ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Rosan Perkasa Roeslani mengatakan Kementerian BUMN membidik potensi kerja sama senilai 50 miliar dolar AS dari penyelenggaraan AIPF di Jakarta pada 5-6 September 2023.

Baca Juga: PMI manfaatkan galon bekas untuk distribusi air bersih ke daerah kekeringan

"Kami memperkirakan dari business matching itu tambahannya akan menjadi potensi kerja sama senilai 50 miliar dolar AS yang terdiri atas BUMN itu sendiri 35 proyek itu 22 miliar dolar AS.

Kemudian dari Bappenas itu empat proyek nilainya 10 miliar dolar AS, dan dari proyek yang datang dari lima negara, yaitu Filipina, Thailand, Malaysia, Myanmar, dan Brunei Darussalam itu nilainya 810 juta dolar AS," ujar Rosan.

Adapun, kata dia, BUMN-BUMN yang terlibat dalam kerja tersebut, di antaranya MIND ID, PT Pelindo, PT Krakatau Steel, PT Bio Farma, PT PLN, Pupuk Indonesia, PT Angkasa Pura I, PT Pertamina, PT ASDP, PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney, dan PT Danareksa.(*)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X