HARIAN MERAPI – Penerapan inseminasi buatan (IB) atau kawin suntik pada domba dan kambing masih jauh lebih sedikit dibandingkan pada sapi.
Namun sosialisasi ataupun bimbingan teknis (Bimtek) terkait IB pada domba dan kambing kian gencar dilaksanakan beberapa pihak. Tak jarang meski Bimtek dilaksanakan dengan berbayar, tetap ada peserta yang antusias untuk bisa ikut.
Seperti halnya, baru-baru ini, bertempat di Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya - Dian Utami (P4S - DU) kawasan Jalan Godean Sleman digelar Bimtek IB yang diikuti delapan peserta. Sebagai instrukturnya, yaitu ahli/praktisi IB berasal dari Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang, Jawa Barat.
Baca Juga: Pele masih dirawat intensif, rayakan Natal di rumah sakit bersama keluarganya
Menurut salah satu panitia Bimtek, M Kuncara Budi Santosa, kawin suntik atau IB dikenal sebagai suatu teknik untuk memasukkan mani (sperma atau semen) yang telah dicairkan dan telah diproses terlebih dahulu yang berasal dari ternak jantan ke dalam saluran alat kelamin betina dengan menggunakan metode dan alat khusus yang disebut ‘inseminaton gun.’
Adapun tim instruktur dari BIB Lembang yang datang antara lain ada, drh Seno Prihandoko, Cecep Hidayat S SST, Lina Widyawati SPt MS dan Mila Karmila AMd. Selain ada teori, ada pula praktik, bahkan dilaksanakan pula di sejumlah peternakan kambing maupun domba yang ada di Bantul dan Sleman.
“Segenap peserta antusias mengikuti tahapan-tahapan Bimtek dari hari pertama sampai hari kelima. Hak peserta antara lain sertifikat Bimtek, training kit hingga konsumsi selama mengikuti Bimtek,” papar Kuncara.
Baca Juga: Ada saja, Gubernur Bali Koster menetapkan 29 Januari sebagai Hari Arak Bali, begini alasannya
Peserta Bimtek antara lain ada mahasiswa yang sedang PKL maupun utusan dari tim peternakan domba dan kambing asal Jogja dan sekitarnya. Ada juga yang sudah lulus kuliah dan berminat untuk menjadi inseminator agar bisa praktik di tempat tinggalnya.
Antusiasnya peserta mengikuti Bimtek tersebut, antara lain karena mengingat ada banyak manfaat yang diperoleh dari teknik IB dalam usaha budidaya/peternakan domba maupun kambing.
Adapun manfaat atau keuntungan IB pada domba/kambing, misalnya dapat menghemat biaya pemeliharaan ternak jantan, dapat mengatur jarak kelahiran ternak dengan baik, mencegah terjadinya kawin sedarah pada ternak betina (inbreeding) dan menghindari ternak dari penularan penyakit terutama yang ditularkan dengan hubungan kelamin.
Baca Juga: Sorgum dan sejumlah bahan alami ini membantu menghindarkan maupun melawan serangan kanker
“Selain itu dengan peralatan dan teknologi yang baik, sperma atau semen dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama, bahkan semen beku masih dapat dipakai untuk beberapa tahun kemudian walaupun pejantan sudah mati ataupun terjual,” urainya.
Peserta dari generasi muda dan belum lama lulus kuliah, misalnya ada Gustiansyah dan Yuda Bangun Pratama. Sedangkan yang masih kuliah, yakni Achsan Sabilan Al Falah (Prodi Peternakan, Universitas Islam Malang) serta Adella Ayu Velaningtyas/ Reza Oktaviani (Fakultas Peternakan UGM).