Ibu Hamil Boleh Jalankan Puasa Ramadhan, Begini Persiapan yang Harus Dilakukan

photo author
- Kamis, 31 Maret 2022 | 20:35 WIB
Ilustrasi ibu hamil  (ANTARA/Pixabay)
Ilustrasi ibu hamil (ANTARA/Pixabay)

JAKARTA, harianmerapi.com - Ibu hamil diperbolehkan menjalankan puasa di bulan Ramadhan, dengan persiapan yang baik.

dr. Muhammad Fadli, SpOG dari Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) menyebutkan, sejumlah studi menunjukkan para wanita hamil bisa berpuasa di bulan Ramadhan namun perlu melakukan sejumlah persiapan termasuk mengetahui batasannya.

Fadli yang juga berpraktik di Klinik Bamed itu menyebutkan, persiapan yang perlu dilakukan, salah satunya terkait kebutuhan asupan makanan dan minuman selama sahur dan berbuka puasa.

Baca Juga: Wanita Tewas Dijerat Kain Sarung dan Diseret di Kabupaten Semarang, Diduga Motifnya Asmara

"Selama berbuka, pastikan terhidrasi atau minum minimal 2-2,5 liter sehari. Kalau kurang, ini akan berdampak dengan volume cairan ketuban dan bisa memicu kontraksi," ujar dia dalam Virtual Media Briefing bertajuk "Siap hadapi Ramadhan untuk keluarga Indonesia", Kamis.

Saat sahur, sebaiknya perbanyak konsumsi karbohidrat kompleks seperti gandum, beras merah, tidak lupa menyertakan asupan protein untuk pertumbuhan janin.

Sebaiknya, hindari mengonsumsi kafein karena akan membuat sering ke toilet dan memicu dehidrasi dan jangan konsumsi makanan terlalu manis karena kalau gula darah naik secara cepat maka gula darah dalam tubuh juga akan turun secara drastis.

Baca Juga: Diledek Lemah Saat Berhubungan Intim, Warga Bantul Ini Nekat Menikam 6 Kali PSK yang diboking Pakai Pisau

"Ini yang membuat tubuh menjadi lemas. Jangan stres dan beraktivitas di dalam rumah saja. Jadi, saat sahur atau berbuka, pastikan makan makanan bergizi dan jangan lupa minum vitamin yang diberikan dokter," tutur Fadli.

Dia mengingatkan, selama berpuasa nanti, para wanita hamil wajib mengetahui tanda-tanda bahaya salah satunya perdarahan pervaginal, mual dan muntah, penurunan gerakan pada janin, pandangan kabur, nyeri kepala, letih, buang air kecil yang sedikit dan berwarna pekat (sebagai tanda dehidrasi yang berat).

"Jadi, kalau Anda kurang minum saat sahur dan berbuka lalu tubuh masuk fase dehidrasi, maka tanda-tanda ini akan muncul," kata dia.

Baca Juga: Panglima TNI: Keturunan PKI Jangan Jadi Alasan Gagalkan Seleksi Calon Prajurit

Fadli juga menyarankan pemeriksaan antenatal pada pertengahan bulan Ramadhan untuk mengetahui kesejahteraan janin termasuk berat badannya apakah sesuai usia kehamilan ibu dan kondisi air ketuban.

"Nanti ada marker-marker yang dokternya bisa menilai apakah bayinya dalam keadaan oke atau stres," demikian saran dia.*

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X