harianmerapi.com – Ayam pelung layak dijadikan satwa kesayangan atau klangenan.
Salah satu keunggulannya, yakni mampu berkokok melung. Artinya suara kokok ayam pelung bisa panjang, volume besar dan berirama.
Bahkan ada keunggulan dari sisi penampilan, sehingga sering digelar kontes ayam pelung, baik kategori suara atau kokok dan penampilan.
Beberapa alasan itu menjadikan penggemar ayam pelung asal Godean Sleman, Jiyamta senang memelihara dan membudidayakan jenis ayam hias ini.
Baca Juga: Harga Bonsai ‘Metal’ Rp 125 Juta, Hasil Pendaftaran Pameran untuk Santunan Yatim Piatu
“Keunggulan lain dari ayam pelung, postur tubuhnya bisa besar dan tinggi. Pertumbuhannya juga termasuk cepat,” ungkap Jiyamta, baru-baru ini.
Selain dari faktor gennya, sebut Jiyamta, pertumbuhan yang cepat juga dapat dari segi pakan, sehingga perlu untuk rutin diberi pakan-pakan berkualitas seperti biji-bijian, bekatul dan pakan buatan pabrik.
Menurutnya, ia sendiri pada awal memelihara dan beternak ayam pelung hanya dengan membeli sepasang. Seiring perjalanan waktu dapat berkembang menjadi lebih banyak.
Setiap ada betina ayam pelung mengerami telur-telur, lalu menetas, ia segera mengambil anakan ayam tersebut.
Baca Juga: 7 Manfaat Buah Naga yang Baik untuk Kesehatan
Anak ayam pelung ditempatkan pada kotak khusus yang diberi lampu penghangat.
Setelah umur kisaran satu sampai satu setengah bulan, dapat ditempatkan di kandang tanpa lampu penghangat.
Pemisahan anak seperti ini, menjadikan jarak untuk bertelur lagi tak butuh waktu lama.
Pasalnya, babon ayam tak perlu momong anakan-anakannya sampai masa sapih.
