HARIAN MERAPI – Guru Besar Fakultas Peternakan UGM, Prof Dr Ir Ali Agus meneliti cara memelihara ayam petelur dengan memenuhi kaidah animal welfare (tanpa kandang batteray) sudah sekitar lima tahun lalu.
Ayam-ayam yang mendapat berbagai perlakuan khusus saat dipelihara tersebut, akhirnya menghasilkan telur ayam bahagia dan mempunyai banyak keunggulan.
Suatu hal membanggakan, telur ayam bahagia berhasil mendapatkan sertifikat internasional Humane Farm Animal Care (HFAC) for Laying Hens-Free Range.
Baca Juga: MU kalahkan Wolves 1-0, Ten Hag merasa tidak puas, ini sebabnya
Prosesi penyerahan sertifikat tersebut dilaksanakan secara hybrid, yakni diwakili oleh Luiz Mazzon sebagai Global Programs Director (Certified Humane®) kepada pimpinan Agromix Lestari Grup, Arya Khoirul Hammam SE di Joglo Andhini Bawono Lestari, akhir pekan lalu.
Menurut Arya, penelitian terkait telur ayam bahagia masih terus dilakukan sampai saat ini di Agromix Lestari kawasan Ngemplak Sleman dengan pengawasan langsung dari Prof Dr Ali Agus.
“Kami masih rutin pula menggelar diskusi dan sarasehan dengan berbagai pihak terkait telur ayam bahagia,” paparnya.
Seperti halnya, usai prosesi penyerahan sertifikat internasional HFAC for Laying Hens-Free Range, lalu dilanjutkan tasyakuran dan sarasehan secara hybrid dengan moderator Prof Ali Agus.
Baca Juga: Pabrik bra di Bantul terbakar, kerugian ditafsir mencapai Rp 250 miliar, diduga ini penyebabnya
“Luiz Mazzon banyak memaparkan seputar kriteria penerima sertifikat internasional HFAC for Laying Hens – Free Range secara online dari Brazil,” jelas Arya.
Ditemui wartawan usai sarasehan, Prof Ali Agus mengungkapkan, telur ayam bahagia adalah telur dari ayam yang sehat, dipelihara memenuhi kaidah animal welfare atau kesejahteraan hewan, tak menggunakan antibiotika dan obat beresidu.
“Pakan rutin yang diberikan juga alami dan ada nutrisi tambahan untuk meningkatkan kesehatan ayam maupun nilai fungsionalitas telurnya, sehingga menghasilkan telur yang bernutrisi tinggi, sehat dan menyehatkan,” urai Prof Ali.
Ditambahkan Prof Ali Agus yang juga Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) DIY, ketika memelihara ayam petelur tak menerapkan kandang battery, ayam akan lebih bebas atau bahagia, misalnya bisa bebas berjemur, mandi tanah hingga bersosialisasi dengan ayam-ayam lainnya.