HARIAN MERAPI – Ahli kesehatan yang juga Ketua Satgas Covid-19 Prof Zubairi Djoerban menyampaikan tes HIV di Indonesia masih sangat kurang.
Keterangan tersebut disampaikan Zubairi Djoerban dalam aku twitter pribadinya yang dikutip harianmerapi.com Senin (5/9/2022).
“Padahal penting sekali seseorang itu tahu statusnya, agar bisa mendapatkan pengobatan HIV (ARV) dan menjalani hidup yang sehat layaknya orang tanpa HIV,” terang Zubairi Djoerban.
Baca Juga: Pengguna parkir di Jogja lebih pilih bayar tunai meski ada alternatif pembayaran QRIS
“Dus, jelasnya status orang tersebut juga akan melindungi orang banyak,” tambah Zubairi Djoerban.
Unggahan tersebut banyak mendapat komentar dari netizen.
“Tapi memang tidak mudah seseorang mengaku sebagai ODHA kalau stigma negatif dari masyarakat juga masih kenceng,” komentar netizen.
Baca Juga: Kembang Laruk bagian 20: 'Ra perlu dungo nek jero atimu ra yakin le, ngente-ngentei wektu'
“Pendampingan konseling, edukasi, juga akses layanan kesehatan yang tepat,” tambah netizen.
Menurut Zubairi Djoerban, seiring berjalannya waktu, edukasi dan informasi tentang HIV AIDS mulai masif.
“Banyak kalangan memahami isu ini cukup baik, meski menurut saya masih kurang,” terang Zubairi Djoerban.
Baca Juga: Jadi syarat urus SIM, Korlantas ajak masyarakat aktifkan BPJS Kesehatan
“Kemudian sejak ditemukannya beberapa obat ARV mulai 1997 sampai sekarang, kualitas hidup ODHA pun membaik,” pungkasnya.*