“Jadi saya semprot Garaga pakai air bercampur daun sirih, kalau tidak pilek bisa sebabkan infeksi, nanti ujung-ujungnya bisa mati,” kata Panji.
Mengetahui bahaya mengancam Garaga, Panji sepenuh hati merawatnya.
Air daun sirih itu disemprotkan ke mulut Garaga agar terminum dan membunuh bakteri jahat yang ada dalam tubuh ular berbisa paling mematikan di Indonesia itu.
Baca Juga: Sumpah Profesi Insinyur di UMY, Ilham Akbar Habibie: Ada 9 Poin Penting yang Harus Dimiliki Insinyur
Garaga tampak tenang diurus Panji Petualang, tidak pernah sekalipun berusaha menyerang pawangnya.
Tidak hanya minum air daun sirih, Garaga juga direndam dengan air bercampur daun yang berfungsi sebagai antiseptik itu.
“Air daun sirih berfungsi untuk mencegah agar tidak infeksi, untuk obati luka juga bagus,” katanya.
Baca Juga: Kader Partai Golkar Siap Hadapi Upaya Penggembosan Partai dan Capres Airlangga Hartarto
Usai mandi dan kandangnya dibersihkan, Garaga kembali dimasukkan ke dalam sarangnya.
“Yopi sudah bersihkan kandang Garaga, full disemprot disinfektan,” ucapnya.
Garaga pun dimasukkan ke dalam kandang, lalu Panji Petualang memasukkan serasah daun pisang kering ke dalam kandang kaca itu.
“Kandangnya dikasih daun pisang kering untuk menyerap amonia, bagus juga untuk membantu proses ganti kulit, juga tempat sembunyi,” tuturnya.
Baca Juga: Harga Bitcoin, Ethereum, dan Harga Crypto Lainnya Turun Jumat 18 Februari 2022
“Semoga cepat sembuh ya Garaga,” tambah Panji.
Panji mengingatkan jika apa yang dilakukannya bersama King Kobra Garaga tidak boleh ditiru siapa pun, kecuali para profesional.