lifestyle

Waspadai kekerasan daring pada anak, termasuk di daerah yang sulit akses internetnya

Rabu, 28 Juni 2023 | 11:30 WIB
Stop Bullying. (ANTARA FOTO/Ismar Patrizki)



HARIAN MERAPI - Kekerasan pada anak tidak hanya bersifat fisik saja tapi juga bisa secara daring.


Ini bukan hanya terjadi di perkotaan, tapi juga daerah-daerah yang akses internetnya cenderung sulit.


Hal ini diingatkan Spesialis Perlindungan Anak dan Advokasi ChildFund Internasional di Indonesia Reny Haning saat dijumpai di kantor ANTARA, baru-baru ini.

Baca Juga: Catat! Presiden berulang kali ingatkan DPR selesaikan RUU perampasan aset, bagaimana nih wakil rakyat?


Ia menilai bahwa anak-anak, terutama anak remaja, yang tinggal di daerah dengan akses internet yang cenderung sulit juga memiliki risiko yang sama tingginya dengan anak-anak di kota besar untuk menjadi pelaku dan korban kekerasan daring.

"Biasanya kan kita pikir bahwa kayak NTT di daerah-daerah yang luar, internetnya lebih susah, ya. Tetapi, dari riset kami, kami menemukan bahwa di Jakarta, sebagai kota besar, dan juga di NTT itu risikonya sama," kata .

Pada tahun lalu, organisasi nirlaba tersebut meluncurkan penelitian terkait fenomena perundungan, eksploitasi seksual, dan kekerasan online terhadap anak dengan responden dari empat provinsi di Indonesia antara lain DKI Jakarta, Jawa Tengah, Lampung, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca Juga: Hati-hati, modus baru TPPO lewat program magang mahasiswa ke Jepang

Penelitian menunjukkan lima dari 10 anak dan remaja telah menjadi pelaku perundungan daring, sementara enam dari 10 anak menjadi korban perundungan daring. Penelitian itu melibatkan 1.610 responden dari kalangan pelajar dan mahasiswa yang berusia 13-24 tahun.

"Kami juga menemukan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara (anak) laki-laki dan (anak) perempuan. Artinya baik laki-laki maupun perempuan itu sama-sama punya risiko yang tinggi untuk mengalami cyber bullying ini," kata Reny.

 

Dengan semakin banyaknya anak-anak sebagai pengguna ponsel pintar pascapandemi COVID-19, Reny mengatakan risiko kekerasan daring pun semakin meningkat mulai dari perundungan daring, pelecehan daring, hingga pelanggaran privasi.

Baca Juga: Kumpulan cerita lucu dan kisah nyata, nyaman jadi guru honorer dan pengalaman memberi bantuan di rumah susun

Mengingat urgensi permasalahan tersebut, Reny mengatakan ChildFund tengah menjalankan inisiatif program "Swipe Safe" melalui intervensi berbagai pihak salah satunya kepada anak-anak.

 

Halaman:

Tags

Terkini