lifestyle

Mudik Lebaran, bukan sekadar 'mulih udik' tetapi punya makna lebih

Minggu, 16 April 2023 | 12:45 WIB
Petugas melayani pemudik melakukan check in di Stasiun Gambir, Jakarta, Jumat (14/4/2023). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

HARIAN MERAPI - Jika ingin bepergian dengan dimanjakan oleh berbagai fasilitas yang disediakan pemerintah, maka mudik adalah pilihan jenis perjalanan ini.

Pada masa mudik sarana jalan dan tol yang diperbagus, posko-posko keamanan dengan ribuan aparat disiagakan, tawaran angkutan transportasi gratis, serta suasana semarak dan bertabur promo di mana-mana.

Setelah tiga tahun ada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akibat pandemi COVID-19, aktivitas mudik Lebaran 2023 kali ini diyakini akan menjadi ajang “balas dendam” bagi warga yang rindu kampung halaman.

Baca Juga: Polres Sukoharjo terjunkan 700 personil pengamanan Lebaran, empat Pospam siap

Kementerian Perhubungan memperkirakan sebanyak 123,8 juta orang bakal bertandang ke kampung halamannya pada momen Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah. Angka ini naik 44 persen dari tahun 2022 yang sejumlah 86 juta pemudik.

Mengingat jumlah pemudik yang sedemikian besar, hampir separuh penduduk Indonesia, Presiden Joko Widodo mewanti-wanti seluruh pemangku kepentingan termasuk para kepala daerah agar menyiapkan penyelenggaraan mudik dengan matang.

“Hati-hati, angka ini hati-hati. Saya sudah memperingatkan Menteri Perhubungan, Kapolri, Menteri BUMN yang menyangkut transportasi laut, para gubernur, para bupati dan wali kota betul-betul menyiapkan diri. Karena (jumlah pemudik) melompat dari 86 juta ke 123 sampai 124 juta,” pesan presiden.

Baca Juga: Megawati berperan tentukan capres di Pilpres 2024, ini penjelasan Hasto Kristianto

Untuk meringankan beban biaya transportasi masyarakat, dari tahun ke tahun Kementerian Perhubungan menyelenggarakan program mudik gratis baik dengan moda kereta api yang mana pemudik bisa membawa serta sepeda motornya (KA Motis), juga fasilitas perjalanan laut dengan menggunakan kapal.

Selain itu, sejumlah kementerian dan BUMN juga menyelenggarakan mudik gratis yang umumnya menggunakan armada bus.

Tak mau kalah dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah pun berbondong-bondong membuat program serupa, mudik gratis yang diperuntukkan bagi para warganya yang merantau di kota-kota besar. Armada bus juga menjadi andalan pemda untuk menjemput pulang para perantau menuju kampung kelahiran.

Fasilitas moda transportasi mudik gratis juga banyak ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan swasta dengan semangat menebar kebaikan sekaligus menyalurkan anggaran tanggung jawab sosial perusahaan seraya “beriklan” di tengah keramaian khalayak.

Baca Juga: KKN Mubaligh Hijrah UMY inisiasi Museum Mualaf di kompleks Masjid Nurul Asfar Daratan II Sendangarum

Jadi, jenis perjalanan (traveling) dengan berlimpah fasilitas gratis itu adalah mudik, yakni mudik di saat libur hari raya, khususnya Lebaran.

Mudik sebagai kemestian

Halaman:

Tags

Terkini