lifestyle

Meski sudah era digital, aneka barang kuno tak ditinggalkan bahkan menjadi koleksi membanggakan

Rabu, 22 Februari 2023 | 11:00 WIB
Radio-radio kuno hasil perburuan secara offline maupun online menjadi koleksi membanggakan dan berusaha dirawat sebaik mungkin. (Foto: Sulistyanto)

HARIAN MERAPI – Meski saat ini sudah masuk era digital, namun bukan berarti barang kuno dan antik lantas ditinggalkan. Bahkan, perburuan barang-barang tersebut sering dilakukan berbagai pihak secara offline maupun online.

Bukti lainnya, kolektor barang kuno dan antik dapat ditemukan di berbagai tempat. Sebagian di antaranya sudah bergabung dalam suatu komunitas penggemar barang kuno/antik dan ada yang menggelar pameran secara berkala.

Salah satu warga Moyudan Sleman, Dimas Hermawan, termasuk yang senang mengoleksi barang kuno dan antik. Sejumlah grup di media sosial seperti antikan seluruh Indonesia dan antikan Jogja telah diikuti pula, misalnya sebagai ajang silaturahmi dan berbagi wawasan/pengalaman.

Baca Juga: Operasi Keselamatan Progo 2023: Ribuan pengendara ditegur dan kena tilang elektronik di Bantul, ini rinciannya

“Sejak saya masih kuliah sudah senang berburu barang antik atau kuno. Ada juga tinggalan turun-temurun yang kami rawat sebaik mungkin, misalnya rutin dibersihkan,” ungkap Dimas, baru-baru ini.

Jenis radio antik antara lain ada merk Philips, Telesonic, Ralin, Blaupunkt, Robin dan Telefunken. Dengan mengoleksi radio kuno, ia meyakini bagian dari ikut melestarikan audio lama sebagai dokumentasi sejarah.

Tak kalah penting, radio kuno mempunyai beberapa keunggulan yang tak tak dimiliki radio/audio zaman sekarang, misalnya kualitas suara masih analog dan belum didigitalisasi seperti audio zaman sekarang. Selain itu tampil artistik dan memiliki bentuk rumit dan unik.

Sebagian radio kuno pun dilengkapi kompas (penunjuk arah) dan mempunyai frekuensi gelombang pendek, Short Wave (SW), sehingga memungkinkan untuk menjangkau siaran dari luar negeri.

Baca Juga: Lima kambing mati yang sempat bikin geger politik di Salatiga akan diganti

“Perburuan untuk memperoleh koleksi radio antik maupun kuno ada banyak cerita termasuk juga barang antik lainnya,” tandas Dimas.

Selain radio kuno, barang kuno seperti pesawat televisi yang model hitam putih hingga warna juga dikoleksi. Ukuran televisi yang imut dan ditempatkan di meja marmer, bisa ditempatkan di pojok-pojok ruangan. Ada pula televisi dilengkapi seperti almari kayu dan ada empat kaki.

Sedangkan yang terkait alat transportasi, misalnya ada koleksi Vespa Sprint (buatan 1969), Vespa px (1986), Honda Pispot warna hijau (1973), Yamaha Bebek 50 cc (1972) dan Suzuki a100 (1972). Tak ketinggalan ada beberapa sepeda onthel.

Helm-helm jadul atau klasik pun juga dikoleksi, misalnya robot, cakil, jungli/Chips, GPA, BMW dan Kiwi. Sedangkan yang disimpan di kamar tidurnya, antara lain ada pedang panjang dengan merk Milsco serta Humberg. Bahkan ada juga sejumlah senapan angin kuno.

Baca Juga: Menginjak Usia 70 Tahun, Gandung Pardiman Gelar Jalan Sehat dan Senam Gratis Berhadiah Umroh, Sapi dan Motor

Halaman:

Tags

Terkini