lifestyle

Menyusui ASI ikut berkontribusi menjaga keberlanjutan lingkungan, ini alasannya

Selasa, 5 Agustus 2025 | 11:30 WIB
Foto: Ilustrasi- Petugas pelayanan kesehatan memperagakan cara memegang bayi saat perayaan pekan menyusui sedunia 2025. (ANTARA/ Irwansyah Putra)



HARIAN MERAPI - Adakah hubungan air susu ibu (ASI) dengan keberlanjutan lingkungan ?


Ternyata ada. Bahkan, dengan menyusui ASI berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.


Dokter Spesialis Anak dr. Fatimah Sania Sp.A dari Rumah Sakit Universitas Indonesia (RS UI) menyebutkan langkah ibu menyusui buah hatinya dengan Air Susu Ibu (ASI) turut menjadi solusi menjaga keberlanjutan lingkungan jika dibandingkan dengan susu formula.

Baca Juga: Getok Tarif Rp50 Ribu, Dua Juru Parkir Liar di Kawasan Malioboro Diciduk Reskrim Polresta Yogyakarta

Hal itu dikarenakan ASI diproduksi secara alami oleh tubuh ibu, sementara pembuatan susu formula melibatkan banyak proses tidak hanya saat pembuatan susunya tapi juga hingga proses pengemasan hingga transportasinya.

"Menyusui adalah salah satu solusi alami yang ramah lingkungan, karena mengurangi ketergantungan terhadap susu formula dan juga kemasan plastik. Menyusui juga berhubungan dengan kesehatan planet yang lebih baik," kata dokter Sania dalam seminar daring yang digelar RS UI, Senin.

Mengacu pada salah satu jurnal terbitan PubMed Central berjudul "Life Cycle Assessment of Infant Feeding: Comparison of a Cow's Milk-Based Formula and Breastfeeding in the United Kingdom" yang dirilis pada 2022 diungkap bahwa susu formula menyebabkan dampak lingkungan 35-72 persen lebih tinggi dibandingkan dengan menyusui ASI pada bayi secara langsung.

Baca Juga: Ramalan zodiak cinta dan karir Leo besok Rabu 6 Agustus 2025, merasa terombang-ambing antara mendambakan kebebasan dan menjunjung tinggi kesetiaan

Salah satu dampak lingkungan yang timbul dari pemberian susu formula yang ditemukan oleh peneliti Elle Cecilie Andresen dan timnya itu adalah potensi pemanasan global hingga 38 persen lebih tinggi dibandingkan dengan pemberian ASI eksklusif.

Selain itu juga ditemukan bahwa pemberian susu formula pada bayi juga berdampak pada tingginya keasaman tanah hingga 53 persen dan pencemaran air hingga 54 persen jika dibandingkan dengan memberi ASI secara langsung pada bayi.

Maka dari itu, dokter Sania menyarankan setiap ibu yang baru melahirkan mengupayakan pemberian ASI secara eksklusif kepada bayinya karena tidak hanya manfaat kesehatan bagi tubuh tapi juga didapatkan manfaat bagi lingkungan.

Baca Juga: Sultan: QRIS sebagai Simpul Peradaban Baru

Pemberian ASI dijelaskan dokter Sania sebagai langkah yang tidak hanya menguntungkan jangka pendek tapi juga jangka panjang bahkan untuk generasi-generasi di masa depan.

"Jadi kita harapkan semakin banyak orang yang tahu bahwa menyusui ASI memiliki dampak yang sangat baik terhadap lingkungan dan juga perubahan iklim," ujarnya.

Pemberian ASI secara eksklusif juga turut didukung oleh pemerintah sebagai program bahkan masuk dalam Undang-Undang nomor 17 tahun 2023 tentang Kesehatan di pasal 42.

Halaman:

Tags

Terkini