lifestyle

Begini kiat memilih alat dengar yang aman menurut dokter THT

Minggu, 15 Juni 2025 | 07:30 WIB
Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan mendistribusikan alat bantu dengar kepada warga membutuhkan di Ruang Sudinsos Kantor Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan, Kamis (18/7/2024). (ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Selatan.)


HARIAN MERAPI - Memilih alat dengar tak boleh sembarangan, melainkan harus sesuai anjuran dokter.


Pilihlah alat dengar yang aman digunakan sehari-hari, disarankan yang dapat meredam suara bising dari luar.


Menurut dokter, menjaga kesehatan pendengaran dimulai dari pemilihan alat dengar atau personal listening device yang aman untuk digunakan sehari-hari.

Baca Juga: Shafiyah Expo 2025 hadirkan produk UMKM hingga cari jodoh


Demikian disampaikan dokter spesialis Telinga, Hidung, Tenggorokan-Kepala dan Leher (THT-KL) Dr. dr. Fikri Mirza Putranto dalam diskusi kesehatan di Jakarta baru-baru ini.

Fikri, dokter THT-KL Rumah Sakit Universitas Indonesia mengatakan alat dengar yang digunakan sehari-hari disarankan yang memiliki noise cancelling untuk meredam suara bising dari luar dan tidak menaikkan volume saat mendengarkan menggunakan earphone.

“Jadi dia bisa redam bunyi lingkungan supaya tidak terdengar masuk ke dalam. Ini yang paling aman untuk dipakai di tempat ramai,” kata Fikri.

Ia mengatakan, beberapa model listening device yang ada di pasaran seperti earbuds, over ear atau headphone yang menutup seluruh telinga atau bone conduction memiliki kemampuan menghasilkan suara maksimal 95 sampai 110 desibel.

Baca Juga: Pemkab Karanganyar terima kunjungan Direktorat Warisan Budaya untuk bahas Zonasi Kawasan Sangiran

Penggunaan alat-alat ini sebenarnya hanya disarankan dipakai selama 15 menit, namun biasanya masyarakat memakai dalam waktu lebih dari satu jam untuk menemani perjalanan bahkan dipakai sampai tertidur.

Alat dengar dengan fitur noise cancelation dapat membantu telinga menerima suara yang ingin didengar dengan volume yang aman, karena tidak terganggu suara bising di luar.

Namun fitur ini harus digunakan dengan bijak karena dengan meredam suara bising di luar, maka otak tidak bisa memilah mana yang bahaya dan tidak dan bisa menimbulkan kecelakaan karena terlalu fokus pada suara yang didengar dari earphone.

Fikri juga menyarankan untuk memilih jenis alat dengar bone conduction karena kebutuhan untuk menaikkan volume lebih kecil dibanding jenis alat dengar lainnya.

Baca Juga: Saat di Tanah Suci Ivan Gunawan ngaku kepikiran Ruben Onsu yang batal berangkat haji

“Bone conduction, walaupun memang dia tidak bisa melindungi bunyi (dari luar), tapi kebutuhan untuk menaikkan volume-nya dia lebih kecil dibandingkan yang penggunaan yang tiga di atas ini. Jadi kalau misalnya teman-teman atau adik-adik sambil jalan, misalnya sambil lari, maka tentu selain mendengar bunyi, juga harus tahu ada bunyi lingkungan,” sarannya.

Halaman:

Tags

Terkini