teknologi

Ini urgensi penerapan prinsip farmasi hijau yang diperkenalkan guru besar ITB, begini manfaatnya bagi masyarakat

Minggu, 25 Mei 2025 | 07:00 WIB
Guru Besar dari Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof.Dr. apt. Ilma Nugrahani, S.Farm., M.Si. menyampaikan orasi ilmiah (ANTARA/HO-Kementerian Komunikasi dan Digital)



HARIAN MERAPI - Belakangan isu seputar farmasi hijau sedang banyak mendapat perhatian para ahli.


Guru besar dari Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof.Dr. apt. Ilma Nugrahani, S.Farm., M.Si. mengupas masalah farmasi hijau dalam orasi ilmiahnya.


Ia menekankan urgensi penerapan prinsip farmasi hijau dalam orasi ilmiahnya yang bertajuk "PHARMACIA IN HARMONIA PROGRESSIO: Menuju Farmasi Hijau."

Baca Juga: Ancaman, bagi orang mampu, yang tidak berkurban

Dalam wawancara secara daring dengan ANTARA pada Sabtu, Ilma menjelaskan bahwa prinsip farmasi hijau mencakup upaya meminimalkan dampak negatif kegiatan pengembangan dan produksi obat-obatan terhadap lingkungan.

"Buangan farmasi itu sejatinya itu banyak sekali, dan itu dampaknya sangat merusak," kata Ilma.

"Oleh karena itu, saya mencoba mengingatkan dalam berbagai pengabdian dharma di perguruan tinggi yang saya lakukan, kemudian dari riset-riset saya, dan pengabdian kepada masyarakat, saya mendukung hal-hal yang mengarahkan supaya masyarakat aware terhadap farmasi hijau," katanya.

Perempuan yang telah menghasilkan lebih dari 100 manuskrip itu mengatakan bahwa pada dasarnya industri farmasi mengembangkan dan membuat obat-obatan untuk merawat kesehatan dan mengatasi masalah kesehatan.

Baca Juga: Ramalan zodiak Gemini berlaku sepekan mulai 25 Mei 2025, Anda untuk menulis ulang kisah Anda

Namun, dampak negatif seperti pencemaran lingkungan dapat terjadi selama proses pengolahan maupun pengelolaan bahan-bahan farmasi.

Kalau tidak ditangani secara tepat, cemaran dari proses pengembangan dan produksi obat dapat menimbulkan masalah baru, seperti resistensi mikroba di perairan yang tercemar antibiotik.

"Ketika bakteri itu resisten dan berada di alam, artinya bakterinya bertambah kuat, dan saat menginfeksi tubuh manusia dia tidak bisa ditangani dengan antibiotik yang ada dan akhirnya manusia tidak akan sembuh karena bakteri sudah semakin kuat," kata Ilma.

Penerapan prinsip farmasi hijau ditujukan untuk meminimalkan kemungkinan munculnya masalah-masalah semacam itu.

Baca Juga: Peruntungan Shio Ayam besok Minggu 25 Mei 2025, memiliki kesempatan untuk meningkatkan keunggulan Anda atas orang lain

Ilma mengatakan bahwa penting bagi industri, lembaga pendidikan, pemerintah, maupun masyarakat untuk menerapkan prinsip farmasi hijau.

Halaman:

Tags

Terkini