lifestyle

Menkomdigi ingatkan pentingnya lindungi anak-anak di ruang digital, begini strateginya

Kamis, 24 April 2025 | 12:00 WIB
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid usai memberikan sambutan dalam diskusi "Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia" yang digelar di Jakarta, Kamis (30/1/2025). ( ANTARA/Adimas Raditya)



HARIAN MERAPI - Perempuan berperan strategis dalam melindungi anak-anak di ruang digital.


Tantangan dunia digital sangat berat dan keras, sehingga anak-anak harus mendapat perlindungan.


Demikian disampaikan Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, di Jakarta baru-baru ini.

Baca Juga: Hantam Inter Milan 3-0, AC Milan Melaju ke Final Coppa Italia


Ia menyerukan pentingnya peran perempuan dalam membentuk ruang digital yang aman dan sehat bagi anak-anak Indonesia.

Seruan ini disampaikannya saat memimpin kegiatan Kartini Ride: Perempuan Tangguh Mengayuh, dalam rangka peringatan Hari Kartini di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat.

"Kartini Ride adalah simbol bahwa perempuan Indonesia sanggup mengayuh lebih jauh, secara harfiah maupun simbolis. Kita ingin perempuan tangguh, tidak hanya secara fisik, tetapi juga secara mental dalam menghadapi tantangan ruang digital yang terus berkembang,” ujar Meutya.

Menurut Meutya, ketangguhan perempuan perlu diwujudkan tidak hanya di dunia nyata, tetapi juga dalam menghadapi tantangan di dunia digital.

Baca Juga: Peruntungan Shio Babi berlaku heri ini Kamis 24 April 2025, hari yang baik untuk hubungan afektif yang masuk akal dan damai

Dia menekankan, seiring dengan semakin luasnya penggunaan teknologi dan internet di kalangan anak, perempuan khususnya ibu, guru, dan kreator konten, memiliki posisi strategis sebagai pelindung utama.

Dalam konteks ini, ia menyoroti implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak (PP Tunas) yang baru saja diberlakukan.

“PP Tunas hadir sebagai upaya konkret negara dalam melindungi anak-anak di dunia digital. Namun, regulasi saja tidak cukup. Perempuan lah yang menjadi garda terdepan: mengarahkan, mendampingi, dan membimbing anak-anak agar menjadi warga digital yang cerdas dan aman,” ujarnya.

Meutya juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menjadikan literasi digital sebagai bagian dari gaya hidup sehari-hari. Menurutnya, keteladanan bisa dimulai dari rumah, di mana ibu sebagai figur utama dapat memberikan contoh penggunaan teknologi secara bijak, mulai dari menyaring informasi, menjaga privasi, hingga membimbing etika digital anak.

Baca Juga: Peruntungan Shio Anjing berlaku heri ini Kamis 24 April 2025, jangan memulai transaksi keuangan yang terlalu berani

Ke depan, kata dia, Kemenkomdigi berkomitmen untuk terus menggandeng komunitas perempuan dalam mendiseminasikan PP Tunas melalui berbagai kanal literasi digital, pelatihan, dan kampanye kesadaran publik.

Halaman:

Tags

Terkini