lifestyle

Waspadai tumor hipofisis, kenali gejala dan faktor risikonya

Selasa, 5 November 2024 | 10:00 WIB
Ilustrasi pengobatan pada pasien tumor otak. (ANTARA/Pexels.com/Tima Miroshnichenko)



HARIAN MERAPI - Masyarakat perlu mengenal dan mewaspadai tumor hipofisis, kenali gejalanya.


Dokter mengingatkan tentang faktor risiko tumor hipofisis. Apa itu tumor hipofisis ?


Tumor hipofisis adalah pertumbuhan abnormal pada kelenjar hipofisis yang terletak di dasar otak, yang bisa dikenali melalui gejala sakit kepala, gangguan penglihatan dan perubahan struktur wajah.

Baca Juga: Pembunuh Dante divonis 20 tahun, Tamara Tsyamara hargai putusan Pengadilan Negeri Jaktim

Kelenjar hipofisis berperan penting dalam mengatur berbagai hormon yang memengaruhi banyak fungsi tubuh, mulai dari pertumbuhan hingga metabolisme.

Ahli bedah saraf RS Siloam Lippo Village Karawaci Prof. Dr. dr. Julius July, Sp.BS (K) Onk, MKes, IFAANS menjelaskan bahwa tumor hipofisis bisa bersifat jinak atau ganas, tetapi sebagian besar kasus adalah tumor jinak yang tidak menyebar ke bagian lain dari tubuh.

"Gejala yang dialami pasien dengan tumor hipofisis bervariasi tergantung pada ukuran dan lokasi tumor," kata Prof Julius dalam siaran pers pada Senin.

Baca Juga: Ramalan cinta dan karir zodiak Gemini dan Cancer Selasa 5 November 2024, jangan menyesali hal-hal yang tidak terucapkan 

Ia menambahkan, "gejala yang paling umum adalah gangguan penglihatan, terutama kebutaan periferal, yang terjadi akibat tekanan tumor pada saraf optik."

Sakit kepala adalah keluhan yang sering kali menjadi gejala awal yang dihadapi pasien. Selain itu, pasien juga sering melaporkan perubahan hormonal dengan gejala menstruasi yang tidak teratur pada wanita dan penambahan berat badan.

Faktor risiko dan diagnosis

Faktor risiko yang dapat berkontribusi pada perkembangan tumor hipofisis meliputi usia dan jenis kelamin. Tumor itu lebih sering terjadi pada orang dewasa berusia 30 hingga 50 tahun.

Wanita cenderung lebih rentan terhadap tumor hipofisis dibandingkan pria. Meskipun kondisi itu dapat terjadi pada kedua jenis kelamin, perbedaan ini menandakan adanya pengaruh hormonal yang mungkin berkontribusi terhadap perkembangan tumor.

Baca Juga: Gunung Lewotobi Laki-laki erupsi, sebanyak 18 penerbangan Wings Air di NTT dibatalkan

Prevalensi tumor hipofisis cukup umum, mewakili sekitar 10-15 persen dari semua tumor otak. Meskipun dapat memengaruhi pria dan wanita, prevalensi lebih tinggi ditemukan pada wanita, khususnya dalam kelompok usia dewasa.

Halaman:

Tags

Terkini