lifestyle

Awasi peredaran obat keras, ini bahaya penggunaan steroid pada anak

Jumat, 18 Oktober 2024 | 13:30 WIB
Ilustrasi - Seorang anak menunjukkan telur yang dibagikan saat peluncuran Gerakan Gemar Makan Telur di Lapangan Karebosi, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (9/10/2024). (ANTARA FOTO/Hasrul Said)

Dalam jangka pendek atau kurang dari dua pekan, efek samping penggunaan steroid tanpa indikasi medis tidak terlalu kentara. Namun, dalam jangka panjang, peningkatan berat badan yang cukup signifikan secara mendadak akibat penggunaan steroid harus diwaspadai.

Agustini menjelaskan efek samping steroid memang menimbulkan peningkatan berat badan secara signifikan dalam waktu singkat. Namun, kondisi ini justru bukan sesuatu yang menyehatkan.

“Pipinya jadi kelihatan tembam (moon face). Sebetulnya di situ ada suatu timbunan cairan dan garam. Jadi sebetulnya bukan gemuk yang sehat kalau (karena konsumsi) steroid. Hanya penampakan luarnya saja kelihatan, tetapi di dalamnya itu bermasalah,” kata dia.

Terdapat sejumlah efek samping dari penggunaan steroid tanpa indikasi medis, mulai dari risiko diabetes, hipertensi, katarak, mood swing, gangguan tidur, hingga insufisiensi adrenal di mana kelenjar adrenal berhenti memproduksi hormon kortisol.

Baca Juga: Cerita misteri pulang kampung naik kereta, ternyata penumpang berbaju putih semua

Agustini mengatakan penggunaan steroid atas dasar indikasi medis tertentu sebenarnya sangat bermanfaat seperti untuk pengobatan untuk penyakit-penyakit autoimun, sindrom nefrotik atau gangguan ginjal, hingga beberapa penyakit peradangan yang hebat.

“Kita harus mengingat bahwa kalau dia memang betul-betul membutuhkan dan obatnya hanya ada steroid ini, maka tidak ada salahnya kita tetap memberikan. Karena kita (dokter) tetap mengawasi dan melihat,” kata dia.

Sebelumnya viral di media sosial, seorang ibu di Surabaya membagikan pengalaman anaknya yang diberikan steroid oleh pengasuh tanpa sepengetahuannya sebagai orang tua.

Dalam unggahannya di Instagram, ia menyebutkan salah satu jenis obat yang diberikan yaitu deksametason. Obat tersebut diberikan selama satu tahun.

Kasus tersebut kemudian berujung ke ranah hukum dan Polda Jawa Timur telah menetapkan sang pengasuh sebagai tersangka.*

Halaman:

Tags

Terkini